Saturday, January 13, 2018

KELUH KESAH MAHASISWA RANTAU



Ingatkah dengan tetuah bahwa “ Carilah Ilmu hingga ke negeri china”, sebagai pelajar perantau mungkin menerapkan tetuah yang melegenda ini. Banyak faktor yang mempengaruhi para pelajar memberanikan diri untuk merantau demi menggali sumber ilmu yang ia cari. Seperti paksaan orang tua hingga kemauan sendiri. Sebagai pelajar, wabilkhusus mahasiswa saya akan bertelling story tentang kehidupan seorang mahasiswa absurd nan elek ini hijrah dari kampung halaman ke tanah rantauan. Sebenernya sih udah ngerantau dari jaman SMP di pondok pesantren, tapi saya akan bercerita pengalaman saya selama menjadi mahasiswa absurd di salah satu univeritas yang di impikan para siswa (ciye elah sombong bat :v).
Menjadi pelajar perantau mungkin dapat di bilang gampang-gampang susah. Bagi yang sudah terbiasa dengan merantau dari sejak kecil akan terasa mudah ketika menghadapi transisi menjadi sebuah kepompong, eh maksudnya mahasiswa perantau  seperti saya yang absurd ini. Untuk kategori susah mungkin ketika awal menginjakan kaki di perantauan kita akan di pusingkan dengan hal-hal seperti tempat tinggal, perlengkapan kamar,alat-alat tulis,dan lain sebagainya. Selain itu susahnya jadi mahasiswa perantau ketika melihat hasil nilai yang bila di tukar dengan seblak bisa jadi gratis di salah satu penjual seblak di yogyakarta (katanya sih) yang berketepatan dengan liburan semester. Rasanya bagaikan makan pake sambel cabe 10 tambah bubuk cabe level 10, pedes gila :v  (lebay yak?). dan yang tak kalah membingungkan ketika kita jatuh sakit siapa yang peduli?.  Tapi tenang , apa guna teman yang siap membantu ketika kamu terjatuh dan bersenang ketika kamu senang pula.
Selain merasakan sensasi pedasnya nilai, kita sebagai pelajar yang merantau akan merasakan pengalaman yang luar biasa sangat berharga seperti pendewasaan  diri, belajar untuk lebih mandiri, belajar lingkungan sosial yang baru hingga pengalaman hidup yanqg tidak akan kita dapati jika hanya berdiam dalam lingkungan yang sama. Kita akan bertemu dengan cerita dari berbagai manusia lain, berkebudayaan lain, bahakan keunikan masing-masing individu yang dapat kita pelajari untuk mendapatkan pengalaman hidup yang sangat berarti.
Maka dari itu segenap ucapan terima kasih saya haturkan terhadap teman-teman yang telah memberikan segala pelajaran hidup terhadap saya walaupun secara langsung dan tidak langsung. Karena pengalaman amatlah mahal harganya bagi saya. Dan tidak luput juga rasa terima kasih yang amat dalam terhadap ALLAH SWT. Yang telah memberikan saya segenap pengalaman, teman-teman dan orang orang yang mewarnai saya dalam menggali keilmuan yang amat luas ini. Terimakasih banyak pula bagi para readers yang telah merelakan waktu untuk membaca edisi curhat colongan ini. Tau sih tulisanya absurd, Cuma saya ingin sedikit berbagi pengalaman bagaimana sih pengalaman menjadi mahasiswa yang merantau amat jauh. Ya beginilah. Apaun itu tetaplah bersyukur.
Untuk yang kepo dengan tips dan trik menjadi mahasiswa perantau mungkin dapat melihat tips dan trik yang satu ini Klik di sini

Terimakasih telah berkomentar
EmoticonEmoticon