Showing posts with label Puisi. Show all posts
Showing posts with label Puisi. Show all posts

Saturday, January 13, 2018

AKU, SEPI, TERTAWA, MATI



Aku hanya segelintir manuskrip yang terurai dengan alur
Sebagai sesosok pelajar aku berjalan layaknya manusia normal
Tetapi suatu  jiwaku berbeda
Aku kesepian dalam keramaian
Aku tertawa dalam kesedihan
Tawaku palsu senyumku palsu
Dan tawaku tak setulus dahulu
Apakah rasaku mati?
Hari demi hari aku jalani
Sesuai manuskrip yang telah tertulis
Kini telah usai 1 waktu yang terbuang sia-sia
Kini aku sadari
Akankah kau memikirkan ku?
Atau hanya aku yang memikulnya?

Perjalanan manuskrip cinta memang tak selamanya indah, begitupula kehidupan. Sesosok mahasiswa yang kini telah kehilangan separuh jiwanya dalam kehidupan akibat dari hilangnya jati dirinya sebagai seorang yang iya kenal, yaitu dirinya sendiri.
Kisah cinta memang dapat membutakan segalanya. Yang lambat laun meracuini otaknya hanya untuk memikirkan sesosok yang selama ini yang menemani sebagian waktunya. Tapi ntah kenapa waktu demi waktu telah berlalu. Tertulis sedikit demi sedikit dalam manuskrip kehidupan cintanya yang mulai berubah, ntah karena wanita atau lelaki. Tetapi yang ia ketahui bahwa ia mencintai wanitanya.
Mahasiswa yang bagaikan seonggok jagung itu merasakan dirinya sunyi, ia kesepian, ia sedih, dan ia ingin bersandar hingga dia lupa apa arti tertawa sesungguhnya. Ia tertawa namun esensi dari tertawa yang ia lakukan hanya sebuah tawa, bukan canda yang memberikan hiburan hati.
Satu semester telah ia tempuh, kehadiran wanita yang ia harapkan tak selama dapat di harap. Tetapi lelakipun percaya bahwa wanita akan kembali menjadi wanitanya yang ia kenal. Karena ia tau bahwa wanita tersebut sedang tertidur pulas hingga saatnya untuk bangun dan kembali membawa pelangi. Namun kapan terjadi? Akankah kau memikirkan ku?, atau hanya aku yang memikulnya?.

Thursday, January 8, 2015

SEUTAI KATA HARAPAN



Wahaikau yang terpilih
Yang telah memiliki perasaan ini
Mungkin ini bukanlah sebuah kata romantis
Tapi hanyalah sebuah harapan yang tersimpan dalam hati
Maukah engkau menjaga perasaan ini hingga ta’aruf?
Dan menjaga auratmu untuk suami mu kelak
Biarkanlah rindu berubah emosi
Dan lepaslah ketika menjadi halal
Memang allah tak mengabulkan doa hambanya secara cepat
Tapi allah akan mengabulkan nya secara tepat
Maka berdoalah
Karena doa adalah jembatan penghubung untuk meraih ridhonya

Tuesday, December 30, 2014

RASAKU

Ku percaya akan masa kadaluarsa cinta
Tapiku juga percaya akan masa abadi cinta sejati
Cinta tak perlu dewasa
Tapi cinta seperti anak kecil yang biasa
Aku memilihmu sebagai pendamping
Bukan tuk menjadi status
Bukan maksud tuk menggantung
Tapi ada saat tuk kau memahaminya
Pahamilah di setiap melody ku
Agar kau tau setiap pesan

Wednesday, August 27, 2014

BUNGA AKHIR SENJA

Terukir sebuah kisah
Antara kau dan aku
Yang terpisah oleh jarak dan waktu
Dengan jembatan kita terhubung
Mendengarkan melodi suaramu
Cinta beresemi dalam senja
Yang menyinari pelupuk mata
Menyihir segala insan
Tuk katakan bahwa ku mencintaimu
Syair-syair terpanjatkan
Dalam jiwa yang senang
Cinta tak kemana
Jika jodoh pasti bertemu

Thursday, July 31, 2014

HADIRMU

engkau hadir dalam hidupku
dengan makna yang engkau berikan
harini dan hari esok
dengan penantian terus bersabar
menunggu waktu di saat yang tepat
tiba tiba cinta datang
menghampiri pangeran kodok
memberikan harapan indah
menjalani hari dengan bersama
akulah sang pujangga
yang menanti sesosok dirimu
engkau bintang kejoura ku
yang bersinar di antara langit hitam
dengan senyum walau dalam tersurat

RAPUH KU

begitu rapuh diriku ini
bagaikan kayu berayap induk
mendengar angin yang tak jelas pastinya
akankah ini berasa pahit???
atau pun terasa manis
ini kah rasa cemburu???
yang menerjang di kala gundah
di siang hari ku menatap angin
yang merupai bentuk wajah nya
keindahan bukanlah arti
melainkan sebuah abstrak
yang menyelimuti bagai kelambu
walau ku tau bukan lah arti dari hidup mu
tapi biarkan topeng ini menyelubungi
yang terlihat senang walaupun sedih

Wednesday, July 30, 2014

SANG KEJOURA


pekat malam berbisik
menyisipkan rindu dalam gelap
perlipur lara hanyalah hampa
berduduk manis menyilangkan kaki
ke manakah wahai kekasih
entah menghilang walau sekejap
rindu terasa dalam kolbu
indah di jiwa kita bersama
malam wahai sang bintang
titipkan salam pada kejoura
rindu ini selalu padanya

TOPENG

sekuat hati menahan perih
merasakan getir cinta yang tlah lama terpendam
mengagumi karya tuhan
yang tercipta dari tulang rusuk kaum adam
melihat mu tersenyum membuatku bahagia
walaupun diriku bukanlah arti
biarkanlah ku mengagumi mu di balik topengku
yang bukan tersurat namun tersirat
terasa sakit melihat kau dengan nya
walau sadar bukan siapa
diri ku bukanlah apa
bukanlah siapa
walau ku tau cinta tak terjamah
biarkanlah diriku mengagumimu seorang