Showing posts with label Materi Perkuliahan. Show all posts
Showing posts with label Materi Perkuliahan. Show all posts

Thursday, December 2, 2021

OpenStack AIO Single Node CentOS 8 With Zun Services (Victoria)

 


    OpenStack merupakan platform yang mengontrol dan memanajemen sumber daya komputasi, penyimpanan dan jaringan pada datacenter dengan berbasis cloud yang dikelola dan di sediakan dengan menggunakan layanan API dan mekanisme otentikasi. Dalam mengelolanya, OpenStack memberikan layanan dashboard yang memberikan kemampuan untuk mengontrol dan menyediakan sumber daya kepada pengguna berbasis website. Selain menyediakan layanan berupa infrastruktur, OpenStack memiliki komponen tambahan berupa layanan orkestrasi dan manajemen kesalahan untuk memastikan ketersediaan yang tinggi bagi aplikasi penggunanya. (OpenStack, 2020).

    Zun merupakan sebuah service yang menyediakan API OpenStack untuk meluncurkan dan mengelola kontainer yang didukung oleh teknologi kontainer yang berbeda. Berbeda dari Magnum, Zun adalah untuk pengguna yang ingin memperlakukan kontainer sebagai sumber daya yang dikelola OpenStack. Kontainer yang dikelola oleh Zun seharusnya terintegrasi dengan baik dengan sumber daya OpenStack lainnya, seperti jaringan Neutron dan volume Cinder. Pengguna disediakan API yang disederhanakan untuk mengelola kontainer tanpa perlu mengeksplorasi kompleksitas teknologi kontainer yang berbeda.
Komponen Openstack (Openstack Document).

Pada artikel ini saya akan memberikan guide dari installasi AIO Single Node yang sebelumnya sudah pernah saya implementasikan untuk tugas akhir saya. berikut adalah langkah-langkahnya:


Preparation

Pastikan Tekoneksi Internet dan install dependensi yang di perlukan

$ ping -c3 google.com

$ sudo dnf install nano

$ sudo dnf install python3-devel libffi-devel gcc openssl-devel python3-libselinux

Install dependencies

$ sudo dnf install epel-release

$ sudo dnf install python3-pip

$ sudo pip3 install -U pip

$ sudo dnf install ansible

Install Kolla

$ sudo pip3 install kolla-ansible --ignore-installed PyYAML

$ sudo mkdir -p /etc/kolla

$ sudo chown $USER:$USER /etc/kolla

$ cp -r /usr/local/share/kolla-ansible/etc_examples/kolla/* /etc/kolla

$ cp /usr/local/share/kolla-ansible/ansible/inventory/* .

Tuning ansible

$ sudo nano /etc/ansible/ansible.cfg

[defaults] host_key_checking=False pipelining=True forks=100

$ sudo nano /etc/hosts

127.0.0.1 localhost ::1 localhost localhost.localdomain localhost6 localhost6.localdomain6

{{ ip-server1 }} server1

Check ping to server

$ ansible -i all-in-one all -m ping

Generate password untuk setiap service openstack

$ kolla-genpwd #otomatis generate ke file /etc/kolla/passwords.yml

Edit deployment configuration

$ nano /etc/kolla/globals.yml ....

kolla_base_distro: "centos"
kolla_install_type: "source"
network_interface: "eth0"		#interface management
neutron_external_interface: "eth1"	#interface external
kolla_internal_vip_address: "10.33.102.245"	# IP di subnet int management yang tidak terpakai
nova_compute_virt_type: "qemu"
enable_zun: "yes"
enable_kuryr: "yes"
enable_etcd: "yes"
docker_configure_for_zun: "yes"
containerd_configure_for_zun: "yes"

....

Run kolla-ansible

$ kolla-ansible -i ./all-in-one bootstrap-servers $ kolla-ansible -i ./all-in-one prechecks $ kolla-ansible -i ./all-in-one deploy

Using Openstack

$ kolla-ansible post-deploy $ . /etc/kolla/admin-openrc.sh

$ sudo pip3 install python-openstackclient

$ sudo pip3 install python-zunclient

Check openstack cli commmand

$ openstack hypervisor list $ openstack endpoint list $ openstack service list

Screen

$ screen -R deploy

for detach:

$ ctrl+a lalu tekan d

back to session

$ screen-r deploy



Wednesday, June 9, 2021

Installation OpenStack CentOS 8 Kolla-ansible


Cloud Computing
Seiring perkembangan zaman, Teknologi Virtualisasi kini merambah semakin mendekati penggunanya secara langsung. Dari hanya terbatas pada virtualisasi sekala local hingga saat ini ke arah cloud computing. Dengan adanya cloud computing mempermudah deployment suatu server secara virtual, Cloud Computing terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
  • Public Cloud
  • Private Cloud
  • Hybrid Cloud
Public Cloud: Layanan Computasi yang dapat di akses secara Public (GCP, AWS, Azure, Alibaba, Dll.)
Private Cloud: Layanan Computasi yang hanya diakses secara Private (Openstack, Dll.)
Hybrid Cloud: Layanan Computasi yang menggabungkan 2 layanan dari Private dan Public

Tutorial Berikut ini menggunakan OS CentOS8 dan Openstack Victoria
Req Minimal For Stable:
CPU : 4 Core
RAM : 16 GB
HDD :  200GB

 Preparation

$ ping -c3 google.com#pastikan internet berjalan

$ sudo dnf install python3-devel libffi-devel gcc openssl-devel python3-libselinux

Install dependencies

$ sudo dnf install epel-release

$ sudo dnf install python3-pip

$ sudo pip3 install -U pip

$ sudo dnf install ansible

Install Kolla

$ sudo pip3 install kolla-ansible --ignore-installed PyYAML

$ sudo mkdir -p /etc/kolla

$ sudo chown $USER:$USER /etc/kolla

$ cp -r /usr/local/share/kolla-ansible/etc_examples/kolla/* /etc/kolla

$ cp /usr/local/share/kolla-ansible/ansible/inventory/* .

Tuning ansible

$ sudo mkdir -p /etc/ansible

$ sudo nano /etc/ansible/ansible.cfg

[defaults] host_key_checking=False pipelining=True forks=100

$ sudo nano /etc/hosts

127.0.0.1 localhost ::1 localhost localhost.localdomain localhost6 localhost6.localdomain6

{{ ip-server1 }} server1

Check ping to server

$ ansible -i all-in-one all -m ping

Generate password untuk setiap service openstack

$ kolla-genpwd #otomatis generate ke file /etc/kolla/passwords.yml

Edit deployment configuration

$ nano /etc/kolla/globals.yml

....

kolla_base_distro: "centos"

kolla_install_type: "source"

network_interface: "eth0" #interface management

neutron_external_interface: "eth1" #interface external

kolla_internal_vip_address: "10.33.102.245" # IP di subnet int management yang tidak terpakai

nova_compute_virt_type: "qemu"

....

Run kolla-ansible

$ kolla-ansible -i ./all-in-one bootstrap-servers 

$ kolla-ansible -i ./all-in-one prechecks 

$ kolla-ansible -i ./all-in-one deploy

Using Openstack

$ kolla-ansible post-deploy $ . /etc/kolla/admin-openrc.sh

$ sudo pip3 install python-openstackclient

Check openstack cli commmand

$ openstack hypervisor list 

$ openstack endpoint list 

$ openstack service list

Screen

$ screen -R deploy

for detach:

$ ctrl+a lalu tekan d

back to session

$ screen-r deploy

Tuesday, June 2, 2020

Soal dan Jawaban Metodologi Penelitian

Berikut ini adalah contoh Soal disertai dengan jawaban yang sesuai dengan prodi Teknologi Informasi
Soal :
1.
a. Apa yang dimaksud dengan Metodologi Penelitian dan Metode Penelitian ?  
b. Apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif ? 
c. Sebutkan dan jelaskan  perbedaan  antara  Karakteristik Penelitian  Kuantitatif  dan  Karakteristik Penelitian Kualitatif !

2.
a. Sebutkan fungsi identifikasi masalah dalam suatu penelitian !  
b. Berilah 2 contoh identifikasi masalah sesuai prodi anda !   ( bobot 10 )
c. Sebutkan 4 karakteristik yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam merumuskan masalah ! 
d. Berilah 2 contoh rumusan masalah sesuai dengan prodi anda !  

3.
a. Sebutkan kriteria sumber pustaka bagaimana yang baik untuk dipilih sebagai bahan literature review dalam suatu penelitian !
b. Secara garis besar ada 2 jenis desain penelitian, sebutkan ! dan beri penjelasan perbedaan dari kedua jenis tersebut ! 
c. Desain penelitian apa sajakah yang termasuk desain penelitian deskriptif ? Jelaskan !

Jawaban:
1. a) Metodologi adalah ilmu-ilmu/cara untuk mendapatkan kebenaran melalui tata cara penelusuran tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang dikaji. Metodologi tersusun dari cara-cara yang terstruktur untuk memperoleh ilmu. Metode penelitian atau desain penelitian merupakan bagian dari metodologi. Metodologi penelitian bisa digunakan ke berbagai macam riset desain. Ada beberapa macam desain penelitian yang bisa kita pilah sesuai dengan penelitian yang ingin kita lakukan, antara lain metode correlational, metode, causal comperative, metode experimental, metode ethnographic yang biasanya diguna-kan dalam bidang sosial, metode historica research, metode survey dan ada juga action research dimana penelitian ini para penelitinya terlibat langsung di dalamnya, penelitian ini biasanya digunakan dalam penelitian bidang sosial. b) Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori ini juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. c) Perbedaan penelitian kuantitatif dengan kualitatif menurut wallen 1993 adalah :
Kuantitatif :
• Menekankan hipotesis jadi yang dirumuskan sebelumnya.
• Menekankan definisi operasional yang dirumuskan sebelumnya.
• Data diubah menjadi skor numerik.
• Menekankan pengukuran dan penyempurnaan keajegan skor yang diperoleh dari instrumen.
• Pengukuran validitas melalui rangkaian perhitungan statistik.
• Menekankan teknik acak untuk mendapatkan sampel representatif.
• Menekankan prosedur penelitian yang baku.
• Menekankan desain untuk pengontrolan variabel ekstranus.
• Menekankan desain pengontrolan khusus untuk menjaga bias dalam prosedur penelitian.
• Menekankan rangkuman statistik dalam hasil penelitian
• Menekankan penguraian fenomena kompleks mwnjadi bagian-bagian yang lebih kecil
• Menekankan manipulasi aspek, situasi, kondisi dalam mengkaji fenomena yang kompleks.
Kualitatif:
• Menekankan hipotesis yang berkembang dalam pelaksanaan penelitian.
• Menekankan definisi dalam konteks.
• Menekankan deskriptif naratif.
• Menekankan pada asumsi bahwa keajegan inferensi cukup kuat
• Penguuran validitas melalui cek silang dari sumber informasi.
• Menekankan informan ekspert untuk mendapatkan sampel purposif.
• Menekankan prosedur penelitian deskriptif naratif.
• Menekankan analisis logis dalaam pengontrolan variabel ekstranus.
• Menekankan kejujuran peneliti dalam pengontrolan prosedur bias.
• Menekankan rangkuman naratif dalam hasil penelitian.
• Menekankan deskripsi holistik dari fenomena-fenomena yang kompleks.
• Menekankan sifat alamiah dari fenomena-fenomena yang terjadi.

2. a) Adapun fungsi identifikasi masalah sebagai berikut • Sebagai pertanyaan untuk menuju pada pembuktian hipotesis • Memperjelas arahan penelitian berdasarkan latar belakang • Membatasi arah penelitian • Mempermudah langkah dan sistematika penelitian

b) 1. Apakah pengoptimalan menggunakan container dapat memaksimalkan resource yang ada?
  2. Seberapa efektifkah clustering container dapat memanagement seluruh container yang ada dengan menggunakan docker swarm sebagari orkrestratornya?.
   3. Apa pengaruhnya pengimplementasian dari container yang di orkrestrasi dengan menggunakan docker swarm pada cloud computing?

c) Dalam merumuskan masalah 4 karakteristik yang dapat di gunakan sebagai pedoman adalah: • Dibuat dengan kalimat tanya • Dibuat dengan kalimat yang singkat, padat dan jelas • Harus memiliki sebuah petunjuk untuk mempermudah pengumpulan data yang sesuai dengan rumusan masalah • Mengarahkan dalam sudut pandang terhadap suatu permasalahan yang di bahas

d) 1. Bagaimana cara mengoptimalisasi terhadap traffic data yang ada pada cloud?
     2. Bagaimana cara agar container dapat di otomatisasi?


3.
a) Kriteria dari pemilihan sumber pustaka mencakup:
 1) Ketetapan (adequa-cy)
Isi dari sumber pustaka sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan.
2) Kejelasan (clarity)
Sumber pustaka harus mudah dipahami atau dimengerti oleh peneliti.
3) Empiris (empericalness)
Sumber pustaka itu berdasarkan pada kenyataan bukan hasil imajinasi.
4) Terorganisasi (Organization)
Isi dari sumber pustaka harus terorganisasi dengan baik sehingga memudahkan peneliti untuk mencari informasi.
5) Kemutakhiran (Recen-cy)
Sumber pustaka harus berdasarkan perkembangan terbaru dalam bidangnya (up to date). 6) Relevansi (relevance)
Sumber pustaka berhubungan dengan penelitian.
7) Meyakinkan (convic-ingness)
Sumber pustaka dapat menjadi acuan yang terpercaya bagi peneliti.
b) Dalam desain penelitian terdapat 2 desain yaitu desan kuantitatif dan kualitatif
Dengan karekteristiknya:
Kuantitatif :
Desain :
• Spesifik, rinci, dan jelas
• Ditentukan sejak awal
• Menjadi pedoman selanjutnya
Tujuan :
• Menguji teori
Teknik Pengumpulan Data :
• Kuesioner
• Observasi dan wawancara terstruktur
Data :
• Kuantitaif
Instrument:
• Test
• Angket
• wawancara
Kualitatif :
Desain :
• Umum
• Felsibel
• Berkembang selama berproses
Tujuan :
• Menemukan teori
Teknik Pengumpulan Data :
• Participant observation
• In dept interview
• Dokumentasi
• Triangulasi
Data :
• Deskriptif/kualitatif
Instrument:
• Peneliti sebagai Instrument
c) Yang termasuk kedalam penelitian deskriptif adalah
Survey Research,
Riset Experimental,
Historal experimental,
Ethnographic Research, dan quasi experimental,


Pengukuran Kualitas Link Dan Konfigurasi Dasar Pada Wireless Mikrotik Lab 2


Dasar Teori:
Kualitas Sinyal
1. Excellent: -57 sampai -10 dBm (75-100%)
2. Good: -75 sampai -58 dBm (40-74%)
3. Fair: -85 sampai -76 dBm (20-39%)
4. Poor: -95 sampai 86 dBm (0-19%)

Kualitas Throughput( Signal To Noise Ratio)
1. > 40dB SNR = Excellent signal; (5 Bar), throughput maksimal
2. 25dB - 40dB SNR = Very Good (3-4 Bar), throughput maksimal
3. 15 dB - 25 dB SNR = Low Signal (2 Bar), throughput tidak maksimal
4. 10 dB -15 dB SNR = Very Low Signal (1 Bar), throughput rendah
5. 5 dB - 10 dB SNR = No Signal

Pada percobaan yang duilakukan pada Lab 1 (Postingan Berikut ini) untuk mengecek kualitas sinyal dari wireless yang digunakan, didapati bahwa kualitasnya adalah Excellent dikarenakan memiliki nilai -24 sampai dengan -37 dBm. Sedangkan kualitas Throughputnya Excelent Signal karena WiFi memiliki 5 Bar, selain itu nilai dari SNR adalah 70 dB.

Sedangkan untuk percobaan dengan membatasi Data Rates pada AP Bridge, didapati bahwa
Saat Data Rates  tidak dibatasi:

Setelah Data Rates dibatasi dengan  18Mbps

Saat Data Rates dibatasi dengan 11 Mbps:

Pada hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar Data Rates yang dibatasi oleh AP Bridge maka Bandwitdh yang diterima akan semakin mengecil.

Untuk Selanjutnya Mari Kita Lanjutkan Pada Lab 2
[LAB-2]
- Lakukanlah koneksi ke AP dengan SSID: “Praktikum Jarkom”
- BAND: 2Ghz / 2.4 Ghz
- Frekuensi: 2427 Mhz
- IP Wlan1: 10.100.100.X
- Gateway: 10.100.100.50
- DNS: 10.100.100.50 dan 10.13.10.13
- Subnetmask: 255.255.255.0
- Ether1: 192.168.X.1
- Ether Port: 192.168.X.2
- X adalah nomor meja.

Berikut ini topologi dan alokasi IP Address

Konfigurasi router wireless agar terkoneksi dengan Gateway dan PC dapat terkoneksi ke gateway (internet) !
Informasi IP: (Gunakan alokasi tiap meja seperti gambar diatas) ; DNS: 10.10.10.50

- Langkah Kerja:
1. Membuat IP seperti pada topologi diatas, yang mengarah pada interface ether2 (port pada mikrotik) dan wlan1. ,  jangan lupa untuk menuliskan subnetmask /24 disamping IP agar alamat network yang mengikuti nantinya benar.



1. Buka menu Wireless lalu klik wlan1, ubah mode perangkat menjadi mode Station lalu lakukan Scan SSID dengan Klik Scan> Klik Start> Pilih SSID  “Praktikum  Jarkom” > Klik Connect

2. Setelah pengaturan pada mode dan SSID  telah berhasil dilakukan klik Apply

3. Memberikan Gateway pada mikrotik dengan cara Pilih Menu IP yang terdapat pada baris kiri kemudin klik tanda +, klik baris pengisian Gateway dan masukkan IP 10.100.100.50 lalu Klik Apply.


4. Setelah itu coba untuk melakukan PING pada IP Ehter2 dan juga Wlan1, hal ini untuk memastikan bahwa pengaturan yang kita buat telah berhasil.


5. Melakukan pengaturan IP pada komputer Client dengan IP sesuai dengan  gambar topologi.


6. Mengatur DNS pada mikrotik dengan 10.13.10.13, Buka IP  >  DNS


7. Mengatur NAT dengan cara Pilih menu IP yang berada pada baris kiri, lalu Pilih Firewall > Klik NAT > Klik scrnat. Pada bagian Action atur dalam mode masquerade. Pada bagian Advance ubah Out Interface menjadi wlan1




8. Pada mikrotik uji coba lakukan PING ke arah Gateway

9. Uji coba koneksi wireless dengan melakukan PING ke google, Gateway dan juga alamat ether






Pengukuran Kualitas Link Dan Konfigurasi Dasar Pada Wireless Mikrotik Lab 1


Tujuan Pembelajaran:
1. Praktikan dapat mengetahui kuliatas link antara AP dengan station
2. Praktikan dapat melakukan konfigurasi antar perangkat wireless khususnya dengan menggunakan mikrotik

[LAB-1]
-Buatlah koneksi antar 2 wireless mikrotik (antar 2 meja), dimana yang satu sebagai AP dan yang satunya sebagai station seperti gambar dibawah ini

-          Ketentuan
  - Gunakan band 2.4 Ghz sedangkan frekuensi menyesuaikan
  - SSID (KelompokX), dimana X adalah nomor kelompok
  - Gunakan IP Wireless seperti gambar diatas

- Tahap Percobaan:
1. Lakukan pengamatan kualitas link antara AP dengan station wireless Router anda meliputi kualitas signal (Excellent/ very good/ low/ very log/ no signal) dan kualitas troughput (maksimal dan stabil / maksimal/ tidak maksimal/ rendah/ sangat rendah), berikan alasan parameterparameter yang mendukung kesimpulan anda !

2. Ujicobalah dengan melakukan pembatasan data rates dengan mengisi nilai default ap tx ratedan default client tx rate. Lakukan uji performance dengan menggunakan bandwidth test baik yang dari station mikrotik maupun client laptop

3. Ujicoba pembatasan date rate seperti nomor 2 up to 18 Mbps tetapi dengan menggunakan fasilitas pendefinisian konfigurasi Data Rates interface wireless. Lakukan uji performance baik dari station mikrotik maupun laptop

4. Ujicoba pembatasan date rate seperti no3 hanya 11 Mbps. Lakukan uji performance baik dari station mikrotik maupun laptop

- Langkah Kerja:
1. Atur IP Address pada wlan1 station dan wlan 1 AP sesuai dengan gambar, pada Station menggunakan IP 10.10.10.2,  jangan lupa untuk menuliskan subnetmask /24 disamping IP agar alamat network yang mengikuti nantinya benar.

2. Buka menu Wireless lalu pilih wlan1, atur salah satu perangkat sebagai Station dan yang lainnya sebagai AP Bridge, gunakan band yang sama. Pada AP Bridge atur nama SSID.

3. Untuk menyamakan SSID, pada bagian Station pilih Scan lalu klik Start, cari nama SSID yang telah diatur sebelumnya oleh AP Bridge lalu klik Connect

4. Untuk mengetahui bagaimana performance dari suatu sinyal maka pada Wireless Table pilih Tab Registration

5. Klik wlan 1, maka kita bisa melihat kuatnya sinyal Tx/Rx

6. Untuk mengetahui Kualitas Throughput menggunakan Bar, dapat dlihat menggunakan laptop, dapat dilihat dan dihitung berapa banyak Bar yang tersedia yang menunjukkan kualitas Throughput

7. Kemudian untuk percobaan selanjutnya membatasi data rates, isi nilai default ap tx ratedan default client tx rate pada perangkat AP Bridge lalu lakukan Bandwidth Tes

8. Sebelum melakukan Bandwidth Test, Buka Menu Tools yang terdapat pada barisan kiri lalu pilih BTest Server Settings, pastikan bahwa pada bagian Authenticate tidak tercentang, lakukan hal ini pada Station maupun pada AP Bridge








9. Sebelum melakukan Bandwidth Test coba untuk lakukan ping ke arah AP Bridge

10. Setelah ping berhasil coba untuk melakukan percobaan pertama saat data rates tidak dibatasi atau default tx sama dengan nol. Masukkan IP Address AP Bridge lalu pilih direction both, hal ini agar kita bisa melihat grafik sinyal Tx maupun Rx. Lalu klik Start.

11. Untuk client atau Bandwitdh Test pada laptop, sebelumnya kita harus mendownload terlebih dahulu Btest pada website mikrotik. Setelah diinstal pada laptop kemudian sambungkan laptop  kita pada SSID wifi AP Bridge yang hendak kita hubungkan. Lalu jangan lupa mengatur IP Address pada laptop kita seperti dibawah ini


12. Pada aplikasi Bandwitdh test masukkan IP Address AP Bridge, lalu klik Start

13. hasil dari pembatasan 18M


14. Hasil dari pembatasan 11Mbps

Untuk Lab II akan dilanjutkan pada Postingan Selanjutnya

Tuesday, April 30, 2019

Rangkuman Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan,


Latar belakang PKN
1.Secara etimologis, pendidikan kewarganegaraan berasal dari kata “pendidikan” dan kata kewarganegaraan”. Pendidikan berarti usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, sedangkan kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.
2. Secara yuridis, pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
3. Secara terminologis, pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi politik, diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya: pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua. Kesemuanya itu
Memahami tentang Indonesia, memiliki kepribadian Indonesia, memiliki rasa kebangsaan Indonesia, dan mencintai tanah air Indonesia. Dengan demikian, ia menjadi warga negara yang baik dan terdidik (smart and good citizen) dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang demokratis.
diproses guna melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis,
bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup
demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
4. Negara perlu menyelenggarakan pendidikan kewarganegaraan karena setiap generasi adalah orang baru yang harus mendapat pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan agar mampu mengembangkan warga negara yang memiliki watak atau karakter yang baik dan cerdas (smart and good citizen) untuk hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan demokrasi konstitusional.
5. Secara historis, PKn di Indonesia awalnya diselenggarakan oleh organisasi pergerakan yang bertujuan untuk membangun rasa kebangsaaan dan cita-cita Indonesia merdeka. Secara sosiologis, PKn Indonesia dilakukan pada tataran sosial kultural oleh para pemimpin di masyarakat yang mengajak untuk mencintai tanah air dan bangsa Indonesia. Secara politis, PKn Indonesia lahir karena tuntutan konstitusi atau UUD 1945 dan sejumlah kebijakan Pemerintah yang berkuasa sesuai dengan masanya.
6. Pendidikan Kewarganegaraan senantiasa menghadapi dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan serta tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara.

7. PKn Indonesia untuk masa depan sangat ditentukan oleh pandangan bangsa Indonesia, eksistensi konstitusi negara, dan tuntutan dinamika perkembangan bangsa

Semangat perjuangan
Semangat perjuangan terdiri atas fisik dan non fisik. Semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik.Semangat perjuangan secara fisik dapat dilihat dari rakyat Indonesia yang solid dan tidak mengenal perbedaan. Hal ini dibuktikan sejak sebelum zaman penjajahan, pada masa mencapai kemerdekaan, dan sampai saat ini.  Dalam kaitannya dengan semangat perjuangan bangsa, maka perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing-masing
memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia pada umumnya. Selain itu, bagi mahasiswa semangat perjuangan secara non fisik yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

Era globalisasi
Globalisasi ditandai oleh kuatnya pengaruh lembaga–lembaga kemasyarakatan internasional, negara–negara maju yang ikut mengatur percaturan politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan global. Disamping itu, isu global yang meliputi demokratisasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup turut pula mempengaruhi keadaan nasional. Globalisasi juga ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang informasi, komunikasi, dan transportasi. Hingga membuat dunia menjadi transparan seolah–olah tanpa mengenal batas negara. Sedangkan dalam era globalisasi dan masa yang akan datang kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing–masing. Perjuangan non fisik ini memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi setiap warga Negara Indonesia pada umumnya dan mahasiswa sebagai calon cendikiawan pada khususnya, yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan. UU No. 20 Tahun 2003 Kep. Dirjen Dikti No. 267/Dikti/2000, tujuan Pendidikan Kewarganegaraan mencakup:
Tujuan Umum
Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan antara warga negara dengan negara serta PPBN agar menjadi warga negara yang diandalkan oleh bangsa dan negara.
Tujuan Khusus:
Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagawai WNI terdidik dan bertanggung jawab. Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasinya dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

Sunday, February 17, 2019

Konsep Basis Data NORMALISASI DAN DENORMALISASI



NORMALISASI
Secara umum konsep normalisasi adalah memecah ke dalam beberapa “bentuk normal”
Tujuan :
1) menghilangkan karakteristik tertentu yang tidak diinginkan pada rancangan basisdata
Data Redudancy
Update Anomaly, kesulitan dalam operasi update, insert, dan delete karna struktur basis data.
2) Memudahkan pengelolaan data
3) Menyediakan rancangan yang baik
Bentuk Normal 1 : menghilangkan semua nilai ganda (multivalued) atribut, sehingga hanya ada satu nilai                  dalam satu baris-kolom
Bentuk Normal 2  : menghilangkan partial functional dependencies
Bentuk Normal 3 : menghilangkan trasitive dependencies

IOT Analitik Big Data Untuk Smart Home Dengan Fog Dan Cloud Computing

ABSTRAK
Internet of Things (IoT) analytics adalah sarana penting untuk menurunkan pengetahuan dan mendukung aplikasi untuk smart home. Perangkat dan perangkat yang terhubung di dalam smart home menghasilkan jumlah yang signifikan data tentang konsumen dan bagaimana mereka melakukan kegiatan sehari-hari mereka. Analitik IoT dapat membantu dalam personalisasi aplikasi yang bermanfaat bagi pemilik rumah dan industri yang terus bertumbuh yang perlu disentuh profil konsumen. Artikel ini menyajikan platform baru yang memungkinkan analisis inovatif pada IoT ditangkap data dari smart home. Kami mengusulkan penggunaan node fog dan sistem cloud untuk memungkinkan layanan data-driven dan mengatasi tantangan kompleksitas dan kebutuhan sumber daya untuk pemrosesan data online dan offline,

penyimpanan, dan analisis klasifikasi. Kami membahas dalam makalah ini persyaratan dan komponen desain dari sistem. Untuk memvalidasi platform dan menyajikan hasil yang berarti, kami menyajikan studi kasus menggunakan dataset yang diperoleh dari smart home asli di Vancouver, Kanada. Hasil eksperimen menunjukkan dengan jelas manfaat dan kepraktisan platform yang diusulkan.

PENGANTAR
Smart Home adalah tema kehidupan masa depan. Banyak komunitas di seluruh dunia saat ini menyebarkan Smart Home sebagai bagian dari inisiatif modernisasi. Rumah-rumah ini selalu aktif sejumlah besar data berharga dari perangkat pintar dan peralatan yang terhubung ke sistem IoT [1]. Kemampuan untuk menganalisis data ini mendekati real-time dan off-line memungkinkan untuk penemuan berbagai informasi yang memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat kita keselamatan, kesehatan, dan ekonomi. Misalnya, kesehatan kota yang cerdas sistem perawatan dapat menentukan status pasien di dalam Smart Home dengan memantau penggunaan peralatan dan mendeteksi mereka
kegiatan rutin atau tidak normal yang dapat menunjukkan tanda-tanda kesehatan masalah. . Perusahaan utilitas dapat menganalisis sejumlah besar data konsumsi energi dari peralatan di dalam rumah untuk belajar tentang perilaku penghuni dan merekomendasikan tagihan listrik

Rencana pengurangan untuk konsumen berdasarkan profil penggunaan energi . Skenario seperti itu menyebabkan pengurangan biaya tidak hanya untuk konsumen tetapi juga juga untuk perusahaan utilitas. Aplikasi IoT real-time memungkinkan pembuatan untuk menganalisis data secara terus menerus dan menentukan atau memprediksi suatu jadwal perawatan alat atau segera ganti kerusakan peralatan. Contoh-contoh aplikasi IoT ini mengungkapkan kelebihannya menganalisis data smart home. Sementara data-data tersebut bermanfaat peluang dalam memahami dinamika dan perilaku smart home dan penghuninya, juga merinci yang luar biasa tantangan terkait manajemen data, penyimpanan, dan analitik. Untuk memastikan bahwa pengguna tidak tenggelam dalam banjir data, mereka butuhkan sistem yang mampu mengelola, menganalisis dan mengubah ini jumlah data menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk aplikasi kota pintar yang menuntut tindakan cepat dengan persyaratan yang ketat. Ini sistem juga harus memenuhi kebutuhan skalabilitas dengan pertumbuhan volume data dan granularitas temporal pengambilan keputusan, apakah itu off-line atau mendekati real-time.

Untuk evaluasi sistem yang diusulkan, kami menyajikan sebuah kasus studi menganalisis dan memproses aliran data dari smart home. Smart home menghasilkan aliran besar yang terus menerus data dalam interval waktu yang singkat. Memproses dan menganalisis seperti itu data sangat penting untuk banyak aplikasi (mis., sistem perawatan kesehatan, pintar aplikasi manajemen energi grid dll). Kontribusi utama dibuat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Mengusulkan platform untuk IoT analytics data smart home cerdas dengan cloud dan cloud computing. 
Menyediakan persyaratan detail dan analisis komponen desain arsitektur platform.
Menyajikan studi kasus dari smart home yang sebenarnya. Kami menganalisis data IoT smart home untuk perilaku dan prediksi analisis penghuni yang berkaitan dengan konsumsi energy rutinitas dan pola.

PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN
Baru-baru ini, beberapa penelitian telah mengusulkan sistem dan kerangka kerja untuk analisis data IoT menggunakan berbagai arsitektur yang terlibat fog dan cloud computing. Di bagian ini, kita membahas studi ini terutama mereka yang mewakili negara-of-the-art dan dekat dengan pekerjaan kami.
Banyak peneliti menangani masalah yang terkait erat dengan pekerjaan kami . Misalnya pekerjaan di , berfokus pada analisis prediktif untuk smart home yang membutuhkan akses ke data historis yang harus disimpan dalam database besar itu hanya dapat disediakan oleh sistem cloud. Pekerjaan  diselidiki layanan smart home untuk analisis mendalam tentang rumah alat penggunaan pola yang sering. Secara khusus, penemuan coutilization perilaku peralatan di dalam smart home. Untuk ini Tujuan penulis mengajukan penambangan pola multidimensional kerangka kerja dari sejumlah besar pengguna perumahan yang terhubung Penyedia Layanan Internet (ISP). Para penulis dalam  mengembangkan sebuah sistem gerbang baru untuk secara otomatis mengintegrasikan dan mengkonfigurasi baru perangkat IoT berbasis rumah untuk analisis tanpa batas di sistem cloud. Kerangka kerja SLASH dalam menyajikan pendekatan baru untuk pintar adaptivitas rumah dan mekanisme belajar mandiri. Ide itu termasuk pengembangan lapisan data besar  dengan mesin analitik yang mendukung perilaku penghuni. Pekerjaan dalam mengusulkan suatu sistem otomatisasi rumah end-to-end yang mendukung banyak IoT protokol untuk akuisisi dan analisis data. Para penulis mengklaim itu sistem mereka mampu menangani data yang berasal dari seluruh kota perangkat yang digunakan. Mirip dengan pekerjaan di , kota pintar umum Paradigma diusulkan dalam untuk sistem analisis big data IoT itu mengintegrasikan sensor dari smart home, lalu lintas, kendaraan, pengawasan sensor, dll. menggunakan lingkungan ekosistem nyata Hadoop.

PERSYARATAN PLATFORM
Desain platform inovatif yang cocok untuk mendukung sejumlah besar data yang dihasilkan dari smart home memiliki kekhasan persyaratan, fungsi, dan struktur desain. 
Distribusi Sumber Daya: Memproses sejumlah besar data yang dihasilkan dari peralatan rumah tangga dan perangkat membutuhkan biaya yang efektif dan sumber daya analisis data besar yang efisien lebih dekat sistem fisik.
Scalable Analytics: Aliran data dari smart home hadir prospek yang menantang untuk operasi pengolahan dan penambangan. Aliran data ini diterima di sistem dalam volume tinggi, kecepatan tinggi dan dari berbagai sumber.
Kinerja: Aliran data IoT harus ditangani secara parallel cara untuk meningkatkan kinerja analitik data dan untuk mengoptimalkan operasi smart home.
Integrasi: Pada setiap saat instan, data dikumpulkan dari perangkat yang berbeda di dalam smart home tidak terstruktur dan tidak dapat diproses menggunakan alat konvensional
Visualisasi : Persyaratan utama lain untuk menangani data IoT skala besar dari smart home, adalah relevansi data melalui visualisasi.

Untuk memenuhi persyaratan di atas, dalam tulisan ini kami menyajikan sebuah IoT platform analitik data besar untuk memproses dan menganalisis besar volume aliran data smart home. Ayat selanjutnya menjelaskan platform yang diusulkan.

KOMPONEN DESAIN PLATFORM

Gambar diatas menunjukkan arsitektur dari platform yang diusulkan. Terdiri dari IoT analitik data besar dengan node dan cloud komputasi fog sistem. Komponen platform mendukung operasi yang kompleks integrasi berkesinambungan, pemrosesan dan analitik multiple data smart home. Node fog memperluas layanan cloud sistem ke tepi jaringan dekat dengan lokasi fisik smart home, sehingga memungkinkan pemrosesan data lebih cepat dan aplikasi layanan yang hanya dapat dilayani dalam waktu tertentu. Sistem cloud mengambil proses pengangkatan yang berat aplikasi intensif komputasi.
Analitik operasi termasuk penyaringan dan pembersihan, pengelompokan dan agregasi di mana setiap operasi membutuhkan waktu lama tergantung pada sifat data. Berikut ini adalah detail dari platform tersebut,
Komponen Smart home: Smart home terdiri dari sensor, perangkat, peralatan dan sistem meteran. Komponen-komponennya dari smart home secara kasar dikategorikan ke dalam tiga tingkatan yaitu cyber-fisik, konektivitas, dan kontekstual.
Layanan Manajemen dan Integrasi IoT: Manajemen IoT layanan adalah subsistem berbasis broker yang bertanggung jawab untuk menangani permintaan layanan IoT dari banyak smart home aplikasi ke dalam sistem cloud
Fog Computing Nodes: Node fog menyediakan sumber daya tambahan dan layanan komputasi untuk mendukung berbagai pintar aplikasi yang peka waktu di rumah.
Cloud System: Di platform yang diusulkan, sistem cloud adalah bertanggung jawab untuk menyediakan layanan inti ke aplikasi smart home itu termasuk analisis data historis, penyimpanan diperpanjang kemampuan, dan infrastruktur manajemen smart home inti.

STUDI KASUS

Dalam studi kasus ini, kami melakukan analisis data IoT peralatan dan perangkat dari smart home di Vancouver, British Columbia, Kanada. Data ini tersedia untuk umum dari Harvard Education situs web. Dataset ini terdiri dari pengukuran interval satu menit beberapa peralatan smart home selama rentang dua tahun, April 2012 – April 2014. Kami melakukan analisis data Streaming IOT untuk mengungkap perilaku penghuni penggunaan alat seperti mengidentifikasi pola yang sering dikaitkan dengan peralatan termasuk jam hari, hari dalam seminggu, dan bulan tahun sebagai sarana memahami bagaimana penghuni menjalani rutinitas sehari-hari mereka. Untuk node fog di mana mesin analitis bertanggung jawab melakukan analisis langsung untuk memenuhi persyaratan aplikasi semacam itu sebagai manajemen konsumsi energi, iklan bertarget, aktivitas pengakuan. Idealnya, untuk studi kasus khusus ini dapat skalabel sumber daya komputasi diperlukan untuk meningkatkan kinerja dengan tambahan akuisisi data. Tes kami dilakukan pada node tunggal yang terdiri dari sistem komputer yang menjalankan CPU core i5 dengan 8GB RAM dan 1 TB perangkat penyimpanan. Pengolahan utama sumber daya dialokasikan ke bagian analisis tempat kami memproses 2- tahun data. Waktu berjalan saat ini memakan waktu beberapa menit dapat ditingkatkan dengan lebih banyak sumber daya komputasi, bagaimanapun, itu menunjukkan bahwa satu node fog mampu memproses lebih dari satu smart home. 

Pembersihan dan Persiapan Data: Kumpulan data berisi jutaan catatan (contoh data mentah ditunjukkan Tabel 1) dengan a sejumlah besar data tentang peralatan. Data tentang peralatan adalah dikumpulkan setiap menit selama dua tahun (April 2012– April 2014). Pengukuran data ini termasuk: stempel waktu unix, tegangan listrik, tegangan, daya semu. Proses pembersihan data dimulai dengan mengimpor file data dalam skrip Python. Itu proses pembersihan termasuk menghilangkan kolom yang tidak perlu, konversikan Stempel waktu Unix ke tanggal yang dapat dibaca manusia, hapus nilai yang ada di bawah ambang batas daya siaga, menghapus pencilan dan duplikat baris. Seluruh proses pembersihan selesai menggunakan Python dengan ekspresi reguler (RegEx).
Frequent Pattern Mining: Untuk penambangan pola yang sering, kami adalah tertarik menganalisis kejadian ketika peralatan tertentu sedang digunakan dengan memeriksa keadaan ‘‘ AKTIF / MATI ’dan energi konsumsi. Berada dalam keadaan Aktif memungkinkan untuk kesimpulan bahwa a manusia saat ini menggunakan alat tertentu. Informasi ini dapat bermanfaat dalam aplikasi tertentu, dan sebagai hasilnya, data dan pola yang ditambang memiliki nilai untuk industri. Misalnya, oleh mengetahui kapan seorang individu cenderung memiliki televisi berubah pada dapat membantu perusahaan menargetkan iklan. Kami ingin Dapatkan pola-pola ini dalam hubungan-hubungan yang bernilai tersendiri . Secara khusus, kami mempelajari pola penggunaan alat dari seluruh rumah dan mencari untuk mengungkap asosiasi dari domain waktu. Secara formal, biarkan A menjadi a database yang terdiri dari n itemsets T1 sedemikian rupa sehingga A = (T1, T2,..., Tn). Sebuah itemset dianggap sebagai pola yang sering jika muncul dengan frekuensi tertentu dalam transaksi basis data. Pengguna dapat menentukan level threshold dari penghitungan frekuensi dari suatu itemset dalam suatu transaksi. Salah satu metode untuk menentukan frekuensi hitungan dikenal sebagai hitungan dukungan yang didefinisikan sebagai perhitungan statistik frekuensi suatu itemset dalam suatu transaksi dibawa melalui database A. Sebagai contoh, dua itemsets I (I ⊆ A) dan J (J ⊆ A) dihitung sebagai pola yang sering dalam suatu transaksi jika mereka dukungan sI dan sJ berada di atas nilai ambang batas yang dikenal sebagai minimum mendukung mntup. Dalam kasus menemukan pola yang sering, maka aturan asosiasi ditentukan. Aturan asosiasi dinyatakan sebagai {I ⇒ J} dan berasal dari dukungan - kepercayaan, di mana dukung sI⇒J sedemikian rupa sehingga s (I ⇒ J) = sI⇒J = s (I ∪ J) adalah persentase dari semua transaksi yang memiliki (I ∪ J) di A. Dukungan mewakili prakondisi bersama dari asosiasi ini dalam database sementara keyakinan adalah prasyarat yang berkontribusi pada konsekuensinya. Dalam pengertian ini, frekuensi itemset dalam suatu transaksi menunjukkan signifikansi statistik dari aturan asosiasi (artinya probabilitas P (I, J)), ditentukan oleh kepercayaan (I∪J) | | s (I) | (berarti probabilitas bersyarat P (I | J)) [46,38]. Kami sering menggunakannya algoritma pola FP-Pertumbuhan [46,38] dan perluasannya [5] dalam hal ini dataset smart home. Prosedur (1) menunjukkan langkah-langkah menangkap pola-pola yang sering dari dataset. Buah ara. 4, 5, dan 6 pertunjukan pola konsumsi energi enam peralatan di rumah terdiri dari jam sehari, hari minggu, bulan tahun. Kami mendaftar ambang batas dukungan minimum 30% pada dataset dan berbalik semua nilai yang berada di bawah ambang ke 0 dan semua yang di atas hingga 1. Ini memungkinkan kita untuk mendapatkan matriks biner untuk memeriksa apa peralatan digunakan pada waktu tertentu seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.

Hasil akhir dari penambangan pola sering adalah asosiasi antara peralatan yang merupakan hasil dari penggunaan simultan dari alat oleh penghuni. Gambar 7 menunjukkan contoh penggunaan per jam dan penggunaan perangkat per hari dalam seminggu. Dari Gambar 7-a itu terlihat dua peralatan yang paling banyak digunakan adalah mesin pencuci piring dantelevisi antara jam 6 sore - 10: 30 sore. Untuk ketiganya peralatan (mesin pencuci piring, pengering, dan televisi) pada saat yang sama, waktu yang paling mungkin hari ini akan terjadi antara 8–8: 30 sore. Hari-hari dalam seminggu di Fig. 7-b menunjukkan hal itu sangat sering mesin pencuci piring dan televisi sering bersama di waktu yang sama. Memeriksa setiap hari secara individual, Anda dapat melihat tertentu pola seperti Senin dan Selasa malam mesin pencuci piring dan televisi berada dalam waktu paling lama atau hari Sabtu televisi dan mesin pencuci piring ada di malam hari.
Penambangan Gugus: Analisis pola yang sering dijumpai di atas wawasan tentang bagaimana penghuni smart home memanfaatkan bersama peralatan mereka. Analisis pengelompokan memungkinkan kami menginterpretasikan waktu terkait dengan kelompok peralatan. Ini agak penting untuk mengungkap perilaku lebih dalam konsumsi energi alat waktu spesifik (misalnya jam sibuk). Untuk mencapai tujuan ini, kami mengimplementasikan algoritma pengelompokan k-mean di [38]. Dasar prinsip algoritma k-mean adalah bahwa ia mendefinisikan pusat k yang ditempatkan di posisi tertentu dari satu sama lain. Kemudian, fungsi G (z) = Σk i = 1 ΣCij = 1 (∥ai - bj∥) 2 digunakan untuk menentukan nilai kesalahan kuadrat, di mana ai - bj adalah jarak Euclidean antara a dan b, Ci mewakili jumlah titik data di dalamnya gugus. Menentukan jumlah k yang optimal sangat penting untuk didapatkan hasil yang lebih baik. Ada banyak metode untuk menentukan yang ideal angka k seperti yang dijelaskan dalam [47]. Pendekatan dalam pekerjaan ini menggunakan Koefisien siluet sebagai alat penghitungan yang optimal angka k [48]. Metode ini pada dasarnya mengukur kualitas klaster dengan mengevaluasi seberapa baik titik data diposisikan dalam sebuah cluster. Ini menghitung jarak rata-rata yj yang diberikan sebagai xj = rata-rata {dis (yj, yi)} ke semua titik data lainnya di cluster Ci dan  kemudian tentukan wj = min (wj) di semua kluster kecuali Ci. Koefisien Silhouette untuk yj ditentukan sebagai ryj = (wj − xj) max (xj, wj) dan Koefisien Silhouette untuk cluster Ci dan untuk memiliki k cluster sebagai rCi = rata-rata (syj) untuk j = d1..dn dan rk = rata-rata (sCi) untuk i = 1..k masing-masing. Semakin tinggi nilai siluet rata-rata, semakin baik pengelompokan. Dengan kata lain, Silhouette rata-rata menyediakan observasi tentang berbagai nilai k ∈ 1, 2, 3. . .m, di mana m mewakili objek unik dalam kumpulan data. Untuk mencari tahu jumlah cluster optimal, proses ini terus dijalankan dan koefisien Silhouette rata-rata dihitung sampai menemukan jumlah cluster optimal yang memaksimalkan rk. Gambar 8 menunjukkan pengelompokan peralatan pada jam hari, di mana kekuatan klaster menandakan frekuensi penggunaan alat, yaitu, kekuatan yang lebih tinggi dari gugus untuk alat menunjukkan penggunaan lebih tinggi selama periode tersebut. Penggunaan lebih tinggi atau lebih rendah alat, yaitu, pola penggunaan alat bisa langsung perwakilan perilaku konsumsi energi penghuni. Seperti itu analisis dapat dilakukan pada berbagai tingkatan seperti individu rumah, kelompok rumah, komunitas atau lingkungan, atau di tingkat sistem. Ketika dilakukan pada tingkat yang lebih tinggi seperti lingkungan atau tingkat sistem, hasilnya dapat membantu profil rumah sesuai untuk perilaku konsumsi energi dan menyesuaikan respons permintaan mekanisme menjadi lebih efisien. Selanjutnya, di satu rumah, hasil dapat membantu menyesuaikan rekomendasi untuk mengurangi rumah tangga biaya energi sambil menghormati penghuni mengharapkan kenyamanan. Selain itu, layak untuk mempertimbangkan pembangkit energi terbarukan di tingkat lingkungan atau rumah untuk menyempurnakan respons permintaan program atau rekomendasi pengurangan energi.

KESIMPULAN DAN PEKERJAAN DI MASA DEPAN
Dalam tulisan ini, kami menyajikan platform untuk IoT smart home big data analytics dengan fog dan cloud computing. Kami berikan analisis kebutuhan detail dan ilustrasi komponen platform. Proses melakukan analisis di node fog disajikan, dan hasilnya menunjukkan kemungkinan penerapan sistem dalam berbagai aspek. Misalnya, aplikasi dari data yang diperoleh dapat mencakup pengakuan aktivitas untuk mengidentifikasi kesehatan masalah, identifikasi pola konsumsi energi dan penghematan energi perencanaan, dan memprediksi jadwal perawatan alat untuk dihindari perbaikan mahal dan memastikan operasi yang efisien dari titik pandangan konsumsi energi.
Secara umum, platform dapat membantu keputusan yang efektif dan tepat waktu pembuatan untuk pemilik rumah individu dengan memfasilitasi berbagai program manajemen energi di tingkat rumah. Energi rumah tangga manajemen konsumsi dan analitik data adalah operasi yang kompleks yang membutuhkan integrasi berkesinambungan dari berbagai sumber ke dalam sistem pemrosesan umum dengan akses mudah ke data. Lain aplikasi yang mungkin dapat diperpanjang untuk melayani perusahaan yang tertarik dengan iklan tertarget.
Untuk pekerjaan di masa depan, kami berencana untuk mengembangkan mekanisme pengoptimalan seperti yang ada di [49,50] untuk menentukan distribusi optimal dan konfigurasi fog saat mempertimbangkan sumber daya komputasi dan kemampuan memproses yang dibutuhkan data dari beberapa rumah. Selanjutnya, kami berencana untuk memperbaiki komponen platform dan uji dengan dataset yang berbeda dari berbagai rumah. Pendekatan ini sangat penting untuk memvalidasi penerapan dari platform dan kekuatannya dalam menangani semua jenis data IoT pengukuran. Kami juga berencana untuk mempelajari skema benchmarking menilai dan menangkap kinerja platform dan analitik di bawah berbagai masalah termasuk runtime, utilisasi CPU, data ukuran, permintaan masuk, dll.


Saturday, February 16, 2019

Mikrotik 1: Konfiguasi Hotspot Dasar


Kali ini kita akan belajar bagaimana mengkonfigurasikan mikrotik agar dapat menjalankan Hotspot login dan beberapa konfigurasi lainnya. dengan mengikuti lab-lab berikut ini

Konfigurasi Awal.

Agar terhubung dengan internet maka kita harus mendapatkan ip dari DHCP server pada router pusat maka kita harus mensetting DHCP client pada Router kita
Klik IP> DHCP Client>+


Ethernet yang terhubung dengan internet adalah ether 1 maka pada interface pilih ether1 lalu klik apply dan OK

Lalu berikan alamat IP address pada interface yang akan di pakai karena untuk ethernet kita menggunakan pada ether 2 maka kita konfigurasikan pada ether 2


Langkah selanjutnya ialah mengaktifkan interface WLAN karena pada konfigurasi yang di hapus maka secara default interface wireless di disable
Wireless>klik pada interface yang akan di enable> klik tanda centang


Setelah di aktifkan berikan alamat IP pada interface WLAN

Agar WLAN berfungsi sebagai Hostpot maka kita harus mengkonfigurasikanya seperti berikut
Set ke mode ap bridge tentukan Band nya lalu berikan nama SSID nya lalu kilk apply OK


Lalu untuk keamanan dan agar dapat terkoneksi dengan internet pada sisi client maka harus di konfigurasikan firewall nat
IP>Firewall>NAT>+



Lalu untuk konfigurasinya pada chain pilih scrnat, outinterface pada ether 1 dan pada tab action pilih masqurade
Agar dns dapat disamakan pada sisi router pusat untuk client maka dapat kita konfigurasikan pada
IP> DNS>centng ALLOW REMOTE REQUEST



Agar pada sisi client mendapatkan IP secara dinamis tanpa harus mengkonfigurasinya lagi maka kita harus memberikan DHCP server pada Router kita
IP>DHCP Server>DHCP Setup
Lalu ikuti konfigurasinya. Berhubung kita akan membuat hostpot pada Wireless dan Ethernet maka berikan DHCP server pada ke 2 interface tersebut



[Hostpot]
Hotspot System digunakan untuk memberikan layanan akses jaringan (Internet/Intranet) di Public Area dengan media kabel maupun wireless.
Hotspot menggunakan Autentikasi untuk menjaga Jaringan tetap dapat dijaga walaupun bersifat public.
Proses Autentikasi menggunakan protocol HTTP/HTTPS yang bisa dilakukan oleh semua web-browser.
Hotspot System ini merupakan gabungan atau kombinasi dari beberapa fungsi dan fitur RouterOS menjadi sebuah system yang sering disebut 'Plug-n-Play' Access


Langkah Membuat Hostpot
Klik IP>Hostpot> Hostpot Setup
Lalu ikuti konfigurasinya, berhubung kita akan membuat 2 interface hotspot maka kita harus membuat 2 konfigurasi Hotspot pada wireless dan ethernet.

  
     

Selanjutnya kita dapat melihat IP address pada client apa bila terhubung maka akan mendapatkan alokasi dari DHCP server pada router.


Apa bila hostpot berhasil maka akan tertampil seperti berikut.
Berhubung kita masuk dalam jaringan internet UGM maka kita harus login ke internet.ugm.ac.id agar dapat mengakses internet.


[Login Method]
Coba Logout kemudian login lagi, apa yang terjadi ?
Jawaban : maka koneksi menjadi terputus dan tidak terkoneksi lagi.




Mencoba mengaktifkan fitur trial
1. Masuk ke ip > hotspot > server profile
2. Tambahkan centang pada trial dan hilangkan centang pada cookie




lalu coba kembali pada portal login hostpot maka akan muncul tulisan click here untuk mencoba trial 


Demikian dahulu untuk tutorial setting mikrotik dengan Hotspot untuk konfigurasi selanjutnya akan di terukan di Mikrotik 2:Walled garden dan User Profile