Wednesday, March 11, 2015

SIKACALALABIL GOES TO WABUP PROBOLINGGO

Minggu 15 februari 2015, saya bersama 3 kakak kelas dan 2 guru saya akan berangkat ke kediaman bapak wakil bupati probolinggo yaitu bapak timbul. Dengan mengendarai mobil miik sekolah, kami berangkat sekitar jam 4 sore. Tujuan kami kali ini iyalah mencari resensi atau berita untuk di muat dalam majalah sekolah kami. Tema yang kami ingin pertanyakan ke pada beliau adalah adalah peran pemerintah dan masyarakat dalam kesiapan menghadapi mea (masyarakat ekonomi ASEAN).

Sebelum berangkat menuju kediaman beliau (bapak timbul), kami menjemput teman dari guru saya yang akan menunjukan arah menuju kediaman bapak timbul. Sesampainya di sana, kami menunggu beliau di Rumah Hafidz yang beliau kelola sendiri. Tak terlalu lama kami menunggu beliau pun datang dengan mengendarai sebuah mobil berwarna silver bersama sang istri. Kami pun bersiap-siap untuk mewawancarai beliau dan sang istri. Saya dan salah satu kakak kelas saya mewawancarai di rumah beliau yang tidak jauh dari tempat saya menunggu.  Saat memasuki gerbang rumah beliau, di halaman rumah terdapat sebuah gazebo yang ternyata berfungsi sebagai tempat santai dan sebagai kelas mi yang beliau juga kelola di sebelah rumah beliau. Pendapat demi pendapat beliau sampaikan, beliau pun memberi pesan kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa agar tidak takut terhadap namanya MEA. Karena yang terpenting adalah harus memiliki semangat, berusaha dengan giat, dan pantang menyerah. Jika tidak maka kita bisa dikalahkan oleh pesaing dari luar. Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus mempunyai sifat bertanggung jawab, gigih dalam usaha, pantang menyerah dan jangan menjadi malas. Mari kita ubah mainset-mainset atau pemikiran bahwa kita adalah bangsa yang memang mempunyai karakter atau budaya malas. Karena mainset atau pemikiran itu salah maka kita harus buktikan kepada dunia bahwa kita adalah negara yang yang berkompeten.

Terimakasih telah berkomentar
EmoticonEmoticon