Wednesday, January 12, 2022

Ceph Resize Volume Openstack Tanpa Down Time

 

form : edgeNEXUS-Logo Ceph

terima kasih telah mengunjungi blog ini, kali ini penulis ingin membagikan cara meresize volume pada instance openstack tanpa memerlukan adanya downtime. cara ini dapat juga disebut juga  sebagai vertical scaling pada volume, karena cara ini memperbesar kapasitas dari volume existing.

sebelum melangkah lebih lanjut mari kita overview tentang ceph itu apa. Ceph merupakan  layanan Cluster Storage yang terdiri dari

  • Object Storage

    Merupakan salah satu tipe layanan ceph dalam penyediaan media penyimpanan berbasis object. Layanan Object Based Storage tersebut menyediakan akses langsung ke dalam storage cluster agar klien dapat mengirim object yang akan disimpan ke dalam ceph cluster secara langsung.

  • Block Based Storage

    Layanan ini memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah atau beberapa block device dari layanan ceph cluster yang fleksibel dan dapat di akses oleh sistem operasi seolah-olah menjadi salah satu bagian di dalamnya layaknya tambahan media penyimpanan baru seperti harddisk atau media penyimpanan external.

  • File System

    Hampir sama seperti Block Based Storage, File System juga menyediakan media penyimpanan yang dapat di mounting ke dalam sistem operasi, bedanya Block Storage menggunakan driver RBD (RADOS Block Device), sedangkan File system memanfaatkan FUSE. Umumnya RBD digunakan untuk Virtualisasi seperti Openstack, sedangkan File System digunakan seperti kita menggunakan NFS (Network File System).

Dalam mengoperasikan Ceph, Minimal Service yang harus berjalan :

  • Monitor daemon
    • Mengelola penempatan data ke dalam cluster sesuai algoritma CRUSH.
    • Mengelola status (kesehatan) setiap node dan services nya di dalam cluster.
    • Mengelola peta node pada cluster, peta node ini digunakan untuk koordinasi antar node dalam satu cluster.
    • Node yang berperan sebagai monitor ini minimal harus ada satu di setiap cluster dan disarankan ada 3 node yang berfungsi sebagai Monitor atau lebih.
  • Manager daemon
    • Mengelola penggunaan sumberdaya pada masing-masing node
    • Mengelola dan memberi layanan antarmuka untuk menampilkan informasi melalui ceph Dashboard dan REST API.
    • Node yang berperan sebagai Manager ini minimal harus ada satu di setiap cluster dan disarankan ada 2 node yang berperan sebagai Manager di setiap cluster.
  • OSD
    • Mengelola penyimpanan data di dalam ceph cluster.
    • Mengelola replikasi data di dalam cluster.
    • Menyeimbangkan jumlah data di dalam cluster.
    • Setiap node yang akan berperan sebagai OSD ini minimal harus berjumlah 3 buah di setiap clusternya dengan tujuan untuk meningkatkan redundans1 dan ketersediaan data yang disimpan di dalam cluster.
Setelah berkenalan lebih dekat dengan ceph maka mari ke pembahasan utama ya itu Resize Volume Openstack tanpa down time

Sebelum menlakukan hal ini pastikan cluster ceph dalam keadaan Health OK
  •  Cari ID Volume yang akan di Resize
  •  Set Volume state menjadi Available (hal ini aman dilakukan, karena volume masih dalam keadaan ter attach ke instance)
openstack volume set --state available {volume id}
  • Set ukuran baru yang akan di tambahkan (nilai harus lebih tinggi dari size sebelum di resize)
openstack volume set --size 90 {volume id}
  • Reattach Volume ke instance sebelumnya (meskipun kadang-kadang udah ke attach sendiri)
openstack server add volume <Instance_ID> <Volume_ID>
  • Masuk kedalam Server
  • Resize disk (volume yang sudah di resize) dengan command
resize2fs /dev/<disk(vda/vdb/...)>
  • Verify dengan menggunakan lsblk

demikian hasil sharing saya melalu tulisan ini, semoga bermanfaat

Thursday, December 2, 2021

OpenStack AIO Single Node CentOS 8 With Zun Services (Victoria)

 


    OpenStack merupakan platform yang mengontrol dan memanajemen sumber daya komputasi, penyimpanan dan jaringan pada datacenter dengan berbasis cloud yang dikelola dan di sediakan dengan menggunakan layanan API dan mekanisme otentikasi. Dalam mengelolanya, OpenStack memberikan layanan dashboard yang memberikan kemampuan untuk mengontrol dan menyediakan sumber daya kepada pengguna berbasis website. Selain menyediakan layanan berupa infrastruktur, OpenStack memiliki komponen tambahan berupa layanan orkestrasi dan manajemen kesalahan untuk memastikan ketersediaan yang tinggi bagi aplikasi penggunanya. (OpenStack, 2020).

    Zun merupakan sebuah service yang menyediakan API OpenStack untuk meluncurkan dan mengelola kontainer yang didukung oleh teknologi kontainer yang berbeda. Berbeda dari Magnum, Zun adalah untuk pengguna yang ingin memperlakukan kontainer sebagai sumber daya yang dikelola OpenStack. Kontainer yang dikelola oleh Zun seharusnya terintegrasi dengan baik dengan sumber daya OpenStack lainnya, seperti jaringan Neutron dan volume Cinder. Pengguna disediakan API yang disederhanakan untuk mengelola kontainer tanpa perlu mengeksplorasi kompleksitas teknologi kontainer yang berbeda.
Komponen Openstack (Openstack Document).

Pada artikel ini saya akan memberikan guide dari installasi AIO Single Node yang sebelumnya sudah pernah saya implementasikan untuk tugas akhir saya. berikut adalah langkah-langkahnya:


Preparation

Pastikan Tekoneksi Internet dan install dependensi yang di perlukan

$ ping -c3 google.com

$ sudo dnf install nano

$ sudo dnf install python3-devel libffi-devel gcc openssl-devel python3-libselinux

Install dependencies

$ sudo dnf install epel-release

$ sudo dnf install python3-pip

$ sudo pip3 install -U pip

$ sudo dnf install ansible

Install Kolla

$ sudo pip3 install kolla-ansible --ignore-installed PyYAML

$ sudo mkdir -p /etc/kolla

$ sudo chown $USER:$USER /etc/kolla

$ cp -r /usr/local/share/kolla-ansible/etc_examples/kolla/* /etc/kolla

$ cp /usr/local/share/kolla-ansible/ansible/inventory/* .

Tuning ansible

$ sudo nano /etc/ansible/ansible.cfg

[defaults] host_key_checking=False pipelining=True forks=100

$ sudo nano /etc/hosts

127.0.0.1 localhost ::1 localhost localhost.localdomain localhost6 localhost6.localdomain6

{{ ip-server1 }} server1

Check ping to server

$ ansible -i all-in-one all -m ping

Generate password untuk setiap service openstack

$ kolla-genpwd #otomatis generate ke file /etc/kolla/passwords.yml

Edit deployment configuration

$ nano /etc/kolla/globals.yml ....

kolla_base_distro: "centos"
kolla_install_type: "source"
network_interface: "eth0"		#interface management
neutron_external_interface: "eth1"	#interface external
kolla_internal_vip_address: "10.33.102.245"	# IP di subnet int management yang tidak terpakai
nova_compute_virt_type: "qemu"
enable_zun: "yes"
enable_kuryr: "yes"
enable_etcd: "yes"
docker_configure_for_zun: "yes"
containerd_configure_for_zun: "yes"

....

Run kolla-ansible

$ kolla-ansible -i ./all-in-one bootstrap-servers $ kolla-ansible -i ./all-in-one prechecks $ kolla-ansible -i ./all-in-one deploy

Using Openstack

$ kolla-ansible post-deploy $ . /etc/kolla/admin-openrc.sh

$ sudo pip3 install python-openstackclient

$ sudo pip3 install python-zunclient

Check openstack cli commmand

$ openstack hypervisor list $ openstack endpoint list $ openstack service list

Screen

$ screen -R deploy

for detach:

$ ctrl+a lalu tekan d

back to session

$ screen-r deploy



Saturday, November 20, 2021

Installasi Monitoring Menggunakan Metricbeat, Elasticsearch dan Grafana Dashboard

https://miro.medium.com/max/700/1*mp--HvK10xBGgCG3etLQsg.png

Dalam rangka menjaga stabilitas performa suatu layanan, baik pada level server maupun network perlu di pantau agar dapat mengetahui apabila ada suatu kejadian yang tidak terduga, sehingga kita dapat segera untuk melakukan solving terkait dari permasalahan tersebut

pada artikel ini menunjukan bagaimana installasi atau deployment monitoring menggunakan Grafana sebagai dashboard yang dipadukan dengan metricbeat sebagai agent pada host yang akan di monitoring dan elasticsearch sebagai collector metricnya.

tutorial ini menggunakan Ubuntu 20.04

Install On Host

Install Metricbeat

$ wget -qO - https://artifacts.elastic.co/GPG-KEY-elasticsearch | sudo apt-key add -

$ sudo apt-get install apt-transport-https

$ echo "deb <https://artifacts.elastic.co/packages/7.x/apt> stable main" | sudo tee -a /etc/apt/sources.list.d/elastic-7.x.list

$ sudo apt-get update && sudo apt-get install metricbeat

	$ nano /etc/metricbeat/metricbeat.yml

#===============  Modules configuration ============================
metricbeat.config.modules:
  # Glob pattern for configuration loading
  path: ${path.config}/modules.d/*.yml
----
----
metricbeat.modules:
- module: system
  metricsets:
    - cpu             # CPU usage
    - load            # CPU load averages
    - memory          # Memory usage
    - network         # Network IO
    - process         # Per process metrics
    - process_summary # Process summary
    - uptime          # System Uptime
    - socket_summary  # Socket summary
    - core            # Per CPU core usage
    - diskio          # Disk IO
    - filesystem      # File system usage for each mountpoint
    - fsstat          # File system summary metrics
    - raid            # Raid
    - socket          # Sockets and connection info (linux only)
  enabled: true
  period: 10s
  processes: ['.*']

-----
-----
# ---------------------------- Elasticsearch Output ----------------------------
output.elasticsearch:
  # Array of hosts to connect to.
  hosts: ["<IP_Monitor_Host>:9200"]
$ systemctl start metricbeat
$ systemctl status metricbeat
$ systemctl enable metricbeat
$ metricbeat modules enable elasticsearch

Install on Monitor Host

instal elasticsearch

$ wget -qO - https://artifacts.elastic.co/GPG-KEY-elasticsearch | sudo apt-key add -

$ sudo apt-get install apt-transport-https

$ echo "deb <https://artifacts.elastic.co/packages/7.x/apt> stable main" | sudo tee -a /etc/apt/sources.list.d/elastic-7.x.list

$ sudo apt-get update && sudo apt-get install elasticsearch
$ sudo systemctl daemon-reload

$ sudo systemctl enable elasticsearch.service

$ sudo systemctl start elasticsearch.service

$ sudo systemctl stop elasticsearch.service
    $ nano /etc/elasticsearch/elasticsearch.yml

# ---------------------------------- Network ----------------------
# Set the bind address to a specific IP (IPv4 or IPv6):
#
**network.host: 0.0.0.0
----
----
# -------------------------- Discovery ----------------------------
#
# Pass an initial list of hosts to perform discovery when this node is started:
# The default list of hosts is ["127.0.0.1", "[::1]"]
#
discovery.seed_hosts: ["0.0.0.0", "host2"]**

$ sudo systemctl restart elasticsearch.service

to verify:

<http://publicIP:9200/>

Response: 
{
  "name" : "ip-172-31-38-154.eu-central-1.compute.internal",
  "cluster_name" : "elasticsearch",
  "cluster_uuid" : "Vc0JKivOT1ixD3bN4W3sZA",
  "version" : {
    "number" : "7.4.0",
    "build_flavor" : "default",
    "build_type" : "rpm",
    "build_hash" : "22e1767283e61a198cb4db791ea66e3f11ab9910",
    "build_date" : "2019-09-27T08:36:48.569419Z",
    "build_snapshot" : false,
    "lucene_version" : "8.2.0",
    "minimum_wire_compatibility_version" : "6.8.0",
    "minimum_index_compatibility_version" : "6.0.0-beta1"
  },
  "tagline" : "You Know, for Search"
}

install Grafana:

$ wget -q -O - <https://packages.grafana.com/gpg.key> | sudo apt-key add -

$ echo "deb <https://packages.grafana.com/oss/deb> stable main" | sudo tee -a /etc/apt/sources.list.d/grafana.list

$ sudo apt-get update && sudo apt-get install grafana
$ systemctl daemon-reload

$ systemctl start grafana-server

$ systemctl status grafana-server

$ sudo systemctl enable grafana-server.service

Now we can access grafana http://ServerIP:3000/

login page:

https://miro.medium.com/max/700/1*mp--HvK10xBGgCG3etLQsg.png

login page

Default username= “admin” and password=”admin” for grafana, once you login it will ask to change the password.

  1. installation of grafana
  2. create your first data source.

when you click on create your first data source it will take you to Add data source page.

https://miro.medium.com/max/700/1*j_kIk_Vyq-Q-p5JUAkbKDQ.png

Select Elasticsearch as our data source. it will take to Data Sources / Elasticsearch page where we provide our elasticsearch URL,index name and elasticsearch version**.**


#HTTP
URL <http://localhost:9200>
-----
#Elasticsearch details
Index Name metricbeat-*
version 7.0+

If all configuration are correct you will get below message.

https://miro.medium.com/max/700/1*QCecXp0FXZe3XmTEYse8MQ.png

Now you can start creating your first dashboard.

If all configuration are correct you will get below message.

Now you can start creating your first dashboard.

Wednesday, June 9, 2021

Installation OpenStack CentOS 8 Kolla-ansible


Cloud Computing
Seiring perkembangan zaman, Teknologi Virtualisasi kini merambah semakin mendekati penggunanya secara langsung. Dari hanya terbatas pada virtualisasi sekala local hingga saat ini ke arah cloud computing. Dengan adanya cloud computing mempermudah deployment suatu server secara virtual, Cloud Computing terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
  • Public Cloud
  • Private Cloud
  • Hybrid Cloud
Public Cloud: Layanan Computasi yang dapat di akses secara Public (GCP, AWS, Azure, Alibaba, Dll.)
Private Cloud: Layanan Computasi yang hanya diakses secara Private (Openstack, Dll.)
Hybrid Cloud: Layanan Computasi yang menggabungkan 2 layanan dari Private dan Public

Tutorial Berikut ini menggunakan OS CentOS8 dan Openstack Victoria
Req Minimal For Stable:
CPU : 4 Core
RAM : 16 GB
HDD :  200GB

 Preparation

$ ping -c3 google.com#pastikan internet berjalan

$ sudo dnf install python3-devel libffi-devel gcc openssl-devel python3-libselinux

Install dependencies

$ sudo dnf install epel-release

$ sudo dnf install python3-pip

$ sudo pip3 install -U pip

$ sudo dnf install ansible

Install Kolla

$ sudo pip3 install kolla-ansible --ignore-installed PyYAML

$ sudo mkdir -p /etc/kolla

$ sudo chown $USER:$USER /etc/kolla

$ cp -r /usr/local/share/kolla-ansible/etc_examples/kolla/* /etc/kolla

$ cp /usr/local/share/kolla-ansible/ansible/inventory/* .

Tuning ansible

$ sudo mkdir -p /etc/ansible

$ sudo nano /etc/ansible/ansible.cfg

[defaults] host_key_checking=False pipelining=True forks=100

$ sudo nano /etc/hosts

127.0.0.1 localhost ::1 localhost localhost.localdomain localhost6 localhost6.localdomain6

{{ ip-server1 }} server1

Check ping to server

$ ansible -i all-in-one all -m ping

Generate password untuk setiap service openstack

$ kolla-genpwd #otomatis generate ke file /etc/kolla/passwords.yml

Edit deployment configuration

$ nano /etc/kolla/globals.yml

....

kolla_base_distro: "centos"

kolla_install_type: "source"

network_interface: "eth0" #interface management

neutron_external_interface: "eth1" #interface external

kolla_internal_vip_address: "10.33.102.245" # IP di subnet int management yang tidak terpakai

nova_compute_virt_type: "qemu"

....

Run kolla-ansible

$ kolla-ansible -i ./all-in-one bootstrap-servers 

$ kolla-ansible -i ./all-in-one prechecks 

$ kolla-ansible -i ./all-in-one deploy

Using Openstack

$ kolla-ansible post-deploy $ . /etc/kolla/admin-openrc.sh

$ sudo pip3 install python-openstackclient

Check openstack cli commmand

$ openstack hypervisor list 

$ openstack endpoint list 

$ openstack service list

Screen

$ screen -R deploy

for detach:

$ ctrl+a lalu tekan d

back to session

$ screen-r deploy

Tuesday, June 2, 2020

Soal dan Jawaban Metodologi Penelitian

Berikut ini adalah contoh Soal disertai dengan jawaban yang sesuai dengan prodi Teknologi Informasi
Soal :
1.
a. Apa yang dimaksud dengan Metodologi Penelitian dan Metode Penelitian ?  
b. Apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif ? 
c. Sebutkan dan jelaskan  perbedaan  antara  Karakteristik Penelitian  Kuantitatif  dan  Karakteristik Penelitian Kualitatif !

2.
a. Sebutkan fungsi identifikasi masalah dalam suatu penelitian !  
b. Berilah 2 contoh identifikasi masalah sesuai prodi anda !   ( bobot 10 )
c. Sebutkan 4 karakteristik yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam merumuskan masalah ! 
d. Berilah 2 contoh rumusan masalah sesuai dengan prodi anda !  

3.
a. Sebutkan kriteria sumber pustaka bagaimana yang baik untuk dipilih sebagai bahan literature review dalam suatu penelitian !
b. Secara garis besar ada 2 jenis desain penelitian, sebutkan ! dan beri penjelasan perbedaan dari kedua jenis tersebut ! 
c. Desain penelitian apa sajakah yang termasuk desain penelitian deskriptif ? Jelaskan !

Jawaban:
1. a) Metodologi adalah ilmu-ilmu/cara untuk mendapatkan kebenaran melalui tata cara penelusuran tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang dikaji. Metodologi tersusun dari cara-cara yang terstruktur untuk memperoleh ilmu. Metode penelitian atau desain penelitian merupakan bagian dari metodologi. Metodologi penelitian bisa digunakan ke berbagai macam riset desain. Ada beberapa macam desain penelitian yang bisa kita pilah sesuai dengan penelitian yang ingin kita lakukan, antara lain metode correlational, metode, causal comperative, metode experimental, metode ethnographic yang biasanya diguna-kan dalam bidang sosial, metode historica research, metode survey dan ada juga action research dimana penelitian ini para penelitinya terlibat langsung di dalamnya, penelitian ini biasanya digunakan dalam penelitian bidang sosial. b) Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori ini juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. c) Perbedaan penelitian kuantitatif dengan kualitatif menurut wallen 1993 adalah :
Kuantitatif :
• Menekankan hipotesis jadi yang dirumuskan sebelumnya.
• Menekankan definisi operasional yang dirumuskan sebelumnya.
• Data diubah menjadi skor numerik.
• Menekankan pengukuran dan penyempurnaan keajegan skor yang diperoleh dari instrumen.
• Pengukuran validitas melalui rangkaian perhitungan statistik.
• Menekankan teknik acak untuk mendapatkan sampel representatif.
• Menekankan prosedur penelitian yang baku.
• Menekankan desain untuk pengontrolan variabel ekstranus.
• Menekankan desain pengontrolan khusus untuk menjaga bias dalam prosedur penelitian.
• Menekankan rangkuman statistik dalam hasil penelitian
• Menekankan penguraian fenomena kompleks mwnjadi bagian-bagian yang lebih kecil
• Menekankan manipulasi aspek, situasi, kondisi dalam mengkaji fenomena yang kompleks.
Kualitatif:
• Menekankan hipotesis yang berkembang dalam pelaksanaan penelitian.
• Menekankan definisi dalam konteks.
• Menekankan deskriptif naratif.
• Menekankan pada asumsi bahwa keajegan inferensi cukup kuat
• Penguuran validitas melalui cek silang dari sumber informasi.
• Menekankan informan ekspert untuk mendapatkan sampel purposif.
• Menekankan prosedur penelitian deskriptif naratif.
• Menekankan analisis logis dalaam pengontrolan variabel ekstranus.
• Menekankan kejujuran peneliti dalam pengontrolan prosedur bias.
• Menekankan rangkuman naratif dalam hasil penelitian.
• Menekankan deskripsi holistik dari fenomena-fenomena yang kompleks.
• Menekankan sifat alamiah dari fenomena-fenomena yang terjadi.

2. a) Adapun fungsi identifikasi masalah sebagai berikut • Sebagai pertanyaan untuk menuju pada pembuktian hipotesis • Memperjelas arahan penelitian berdasarkan latar belakang • Membatasi arah penelitian • Mempermudah langkah dan sistematika penelitian

b) 1. Apakah pengoptimalan menggunakan container dapat memaksimalkan resource yang ada?
  2. Seberapa efektifkah clustering container dapat memanagement seluruh container yang ada dengan menggunakan docker swarm sebagari orkrestratornya?.
   3. Apa pengaruhnya pengimplementasian dari container yang di orkrestrasi dengan menggunakan docker swarm pada cloud computing?

c) Dalam merumuskan masalah 4 karakteristik yang dapat di gunakan sebagai pedoman adalah: • Dibuat dengan kalimat tanya • Dibuat dengan kalimat yang singkat, padat dan jelas • Harus memiliki sebuah petunjuk untuk mempermudah pengumpulan data yang sesuai dengan rumusan masalah • Mengarahkan dalam sudut pandang terhadap suatu permasalahan yang di bahas

d) 1. Bagaimana cara mengoptimalisasi terhadap traffic data yang ada pada cloud?
     2. Bagaimana cara agar container dapat di otomatisasi?


3.
a) Kriteria dari pemilihan sumber pustaka mencakup:
 1) Ketetapan (adequa-cy)
Isi dari sumber pustaka sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan.
2) Kejelasan (clarity)
Sumber pustaka harus mudah dipahami atau dimengerti oleh peneliti.
3) Empiris (empericalness)
Sumber pustaka itu berdasarkan pada kenyataan bukan hasil imajinasi.
4) Terorganisasi (Organization)
Isi dari sumber pustaka harus terorganisasi dengan baik sehingga memudahkan peneliti untuk mencari informasi.
5) Kemutakhiran (Recen-cy)
Sumber pustaka harus berdasarkan perkembangan terbaru dalam bidangnya (up to date). 6) Relevansi (relevance)
Sumber pustaka berhubungan dengan penelitian.
7) Meyakinkan (convic-ingness)
Sumber pustaka dapat menjadi acuan yang terpercaya bagi peneliti.
b) Dalam desain penelitian terdapat 2 desain yaitu desan kuantitatif dan kualitatif
Dengan karekteristiknya:
Kuantitatif :
Desain :
• Spesifik, rinci, dan jelas
• Ditentukan sejak awal
• Menjadi pedoman selanjutnya
Tujuan :
• Menguji teori
Teknik Pengumpulan Data :
• Kuesioner
• Observasi dan wawancara terstruktur
Data :
• Kuantitaif
Instrument:
• Test
• Angket
• wawancara
Kualitatif :
Desain :
• Umum
• Felsibel
• Berkembang selama berproses
Tujuan :
• Menemukan teori
Teknik Pengumpulan Data :
• Participant observation
• In dept interview
• Dokumentasi
• Triangulasi
Data :
• Deskriptif/kualitatif
Instrument:
• Peneliti sebagai Instrument
c) Yang termasuk kedalam penelitian deskriptif adalah
Survey Research,
Riset Experimental,
Historal experimental,
Ethnographic Research, dan quasi experimental,


Pengukuran Kualitas Link Dan Konfigurasi Dasar Pada Wireless Mikrotik Lab 2


Dasar Teori:
Kualitas Sinyal
1. Excellent: -57 sampai -10 dBm (75-100%)
2. Good: -75 sampai -58 dBm (40-74%)
3. Fair: -85 sampai -76 dBm (20-39%)
4. Poor: -95 sampai 86 dBm (0-19%)

Kualitas Throughput( Signal To Noise Ratio)
1. > 40dB SNR = Excellent signal; (5 Bar), throughput maksimal
2. 25dB - 40dB SNR = Very Good (3-4 Bar), throughput maksimal
3. 15 dB - 25 dB SNR = Low Signal (2 Bar), throughput tidak maksimal
4. 10 dB -15 dB SNR = Very Low Signal (1 Bar), throughput rendah
5. 5 dB - 10 dB SNR = No Signal

Pada percobaan yang duilakukan pada Lab 1 (Postingan Berikut ini) untuk mengecek kualitas sinyal dari wireless yang digunakan, didapati bahwa kualitasnya adalah Excellent dikarenakan memiliki nilai -24 sampai dengan -37 dBm. Sedangkan kualitas Throughputnya Excelent Signal karena WiFi memiliki 5 Bar, selain itu nilai dari SNR adalah 70 dB.

Sedangkan untuk percobaan dengan membatasi Data Rates pada AP Bridge, didapati bahwa
Saat Data Rates  tidak dibatasi:

Setelah Data Rates dibatasi dengan  18Mbps

Saat Data Rates dibatasi dengan 11 Mbps:

Pada hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar Data Rates yang dibatasi oleh AP Bridge maka Bandwitdh yang diterima akan semakin mengecil.

Untuk Selanjutnya Mari Kita Lanjutkan Pada Lab 2
[LAB-2]
- Lakukanlah koneksi ke AP dengan SSID: “Praktikum Jarkom”
- BAND: 2Ghz / 2.4 Ghz
- Frekuensi: 2427 Mhz
- IP Wlan1: 10.100.100.X
- Gateway: 10.100.100.50
- DNS: 10.100.100.50 dan 10.13.10.13
- Subnetmask: 255.255.255.0
- Ether1: 192.168.X.1
- Ether Port: 192.168.X.2
- X adalah nomor meja.

Berikut ini topologi dan alokasi IP Address

Konfigurasi router wireless agar terkoneksi dengan Gateway dan PC dapat terkoneksi ke gateway (internet) !
Informasi IP: (Gunakan alokasi tiap meja seperti gambar diatas) ; DNS: 10.10.10.50

- Langkah Kerja:
1. Membuat IP seperti pada topologi diatas, yang mengarah pada interface ether2 (port pada mikrotik) dan wlan1. ,  jangan lupa untuk menuliskan subnetmask /24 disamping IP agar alamat network yang mengikuti nantinya benar.



1. Buka menu Wireless lalu klik wlan1, ubah mode perangkat menjadi mode Station lalu lakukan Scan SSID dengan Klik Scan> Klik Start> Pilih SSID  “Praktikum  Jarkom” > Klik Connect

2. Setelah pengaturan pada mode dan SSID  telah berhasil dilakukan klik Apply

3. Memberikan Gateway pada mikrotik dengan cara Pilih Menu IP yang terdapat pada baris kiri kemudin klik tanda +, klik baris pengisian Gateway dan masukkan IP 10.100.100.50 lalu Klik Apply.


4. Setelah itu coba untuk melakukan PING pada IP Ehter2 dan juga Wlan1, hal ini untuk memastikan bahwa pengaturan yang kita buat telah berhasil.


5. Melakukan pengaturan IP pada komputer Client dengan IP sesuai dengan  gambar topologi.


6. Mengatur DNS pada mikrotik dengan 10.13.10.13, Buka IP  >  DNS


7. Mengatur NAT dengan cara Pilih menu IP yang berada pada baris kiri, lalu Pilih Firewall > Klik NAT > Klik scrnat. Pada bagian Action atur dalam mode masquerade. Pada bagian Advance ubah Out Interface menjadi wlan1




8. Pada mikrotik uji coba lakukan PING ke arah Gateway

9. Uji coba koneksi wireless dengan melakukan PING ke google, Gateway dan juga alamat ether






Pengukuran Kualitas Link Dan Konfigurasi Dasar Pada Wireless Mikrotik Lab 1


Tujuan Pembelajaran:
1. Praktikan dapat mengetahui kuliatas link antara AP dengan station
2. Praktikan dapat melakukan konfigurasi antar perangkat wireless khususnya dengan menggunakan mikrotik

[LAB-1]
-Buatlah koneksi antar 2 wireless mikrotik (antar 2 meja), dimana yang satu sebagai AP dan yang satunya sebagai station seperti gambar dibawah ini

-          Ketentuan
  - Gunakan band 2.4 Ghz sedangkan frekuensi menyesuaikan
  - SSID (KelompokX), dimana X adalah nomor kelompok
  - Gunakan IP Wireless seperti gambar diatas

- Tahap Percobaan:
1. Lakukan pengamatan kualitas link antara AP dengan station wireless Router anda meliputi kualitas signal (Excellent/ very good/ low/ very log/ no signal) dan kualitas troughput (maksimal dan stabil / maksimal/ tidak maksimal/ rendah/ sangat rendah), berikan alasan parameterparameter yang mendukung kesimpulan anda !

2. Ujicobalah dengan melakukan pembatasan data rates dengan mengisi nilai default ap tx ratedan default client tx rate. Lakukan uji performance dengan menggunakan bandwidth test baik yang dari station mikrotik maupun client laptop

3. Ujicoba pembatasan date rate seperti nomor 2 up to 18 Mbps tetapi dengan menggunakan fasilitas pendefinisian konfigurasi Data Rates interface wireless. Lakukan uji performance baik dari station mikrotik maupun laptop

4. Ujicoba pembatasan date rate seperti no3 hanya 11 Mbps. Lakukan uji performance baik dari station mikrotik maupun laptop

- Langkah Kerja:
1. Atur IP Address pada wlan1 station dan wlan 1 AP sesuai dengan gambar, pada Station menggunakan IP 10.10.10.2,  jangan lupa untuk menuliskan subnetmask /24 disamping IP agar alamat network yang mengikuti nantinya benar.

2. Buka menu Wireless lalu pilih wlan1, atur salah satu perangkat sebagai Station dan yang lainnya sebagai AP Bridge, gunakan band yang sama. Pada AP Bridge atur nama SSID.

3. Untuk menyamakan SSID, pada bagian Station pilih Scan lalu klik Start, cari nama SSID yang telah diatur sebelumnya oleh AP Bridge lalu klik Connect

4. Untuk mengetahui bagaimana performance dari suatu sinyal maka pada Wireless Table pilih Tab Registration

5. Klik wlan 1, maka kita bisa melihat kuatnya sinyal Tx/Rx

6. Untuk mengetahui Kualitas Throughput menggunakan Bar, dapat dlihat menggunakan laptop, dapat dilihat dan dihitung berapa banyak Bar yang tersedia yang menunjukkan kualitas Throughput

7. Kemudian untuk percobaan selanjutnya membatasi data rates, isi nilai default ap tx ratedan default client tx rate pada perangkat AP Bridge lalu lakukan Bandwidth Tes

8. Sebelum melakukan Bandwidth Test, Buka Menu Tools yang terdapat pada barisan kiri lalu pilih BTest Server Settings, pastikan bahwa pada bagian Authenticate tidak tercentang, lakukan hal ini pada Station maupun pada AP Bridge








9. Sebelum melakukan Bandwidth Test coba untuk lakukan ping ke arah AP Bridge

10. Setelah ping berhasil coba untuk melakukan percobaan pertama saat data rates tidak dibatasi atau default tx sama dengan nol. Masukkan IP Address AP Bridge lalu pilih direction both, hal ini agar kita bisa melihat grafik sinyal Tx maupun Rx. Lalu klik Start.

11. Untuk client atau Bandwitdh Test pada laptop, sebelumnya kita harus mendownload terlebih dahulu Btest pada website mikrotik. Setelah diinstal pada laptop kemudian sambungkan laptop  kita pada SSID wifi AP Bridge yang hendak kita hubungkan. Lalu jangan lupa mengatur IP Address pada laptop kita seperti dibawah ini


12. Pada aplikasi Bandwitdh test masukkan IP Address AP Bridge, lalu klik Start

13. hasil dari pembatasan 18M


14. Hasil dari pembatasan 11Mbps

Untuk Lab II akan dilanjutkan pada Postingan Selanjutnya