Showing posts with label Opini. Show all posts
Showing posts with label Opini. Show all posts

Monday, January 23, 2017

Dunia Maya, bertebarnya informasi tak sehat


  Ketika kita membahas mengenai SARA dan POLITIK memang tiada habisnya. Karena, ketika dalam pembahasan mengenai SARA maupun politik setiap orang memiliki presepsi yang berbeda dikarenakan menyangkut keyakinan masing-masing individu. Akhir-akhir ini telah kita ketahui bahwa banyaknya berita yang tidak sesuai dengan kenyataanya, sehingga dapat memunculkan perdebatan, permusuhan antara beberapa pihak. seperti menggenai suatu lembaga masyarakat, organisasi masyarakat (ORMAS), maupun individu, yang saling bertengtangan walau kenyataanya tidak seperti yang di beritakan maupun di informasikan. 
  
  Berhati-hatilah ketika kita membaca sebuah artikel maupun sebuah postingan yang membahas mengenai SARA ataupun POLITIK yang sedang terjadi di negara kita ini. karena belum tentu informasi yang kita dapat itu benar. sebagai netizen yang budiman jangan kita terbuai akan arus informasi yang menggadu domba keanekaragaman yang berada di negara ini. karena dapat menjadikan senjata yang akan memecah belahkan negara yang damai ini. bijaklah menggunakan teknologi karena dengan itu kita bisa mengontrol akan arus informasi yang berterbangan di dunia maya.

Saturday, January 24, 2015

REKLAMASI MELANDA BALI

Dengan dikeluarkannya perpres NO.51/2014 sebagai pengganti perpes NO.45/2011, merupakan salah satu indikasi bahwa pemerintah pusat ingin mengekspolitasi Bali. Banyak alasan atas peubahan perpres yang yang dikeluarkan sebelum di revisi. Salah satu alasan yang sebagai penguat perubahan perpres di antaranya yaitu peningkatan pertumbuhan pariwisata, ekonomi dan pembukaan lapangan kerja. Mereka tidak menyiggung tentang menjaga budaya yang memiliki ciri-ciri daerah yang mendapat predikat sebagai daerah atau pulau yang menarik untuk di kunjungi. Presiden kita saat ini, jokowi dodo. Adalah sebuah harapan bagi masyarakat daerah bali untuk menggalan proyek reklamasi teluk benoa. ”investasi pariwisata  di bali jangan sampai merusak lingkungan, budaya dan religi di bali” tutur presiden republik  ketika bertemu relawan pasca penggumuman kemenangan jokowi oleh KPU.
Reklamasi pada dasarnya adalah proses pembuatan daratan baru di lahan yang tadinya tertutup oleh air, seperti misalnya bantaran sungai atau pesisir. Kawasan baru tersebut biasanya dimanfaatkan untuk kawasan pemukiman, perindustrian, bisnis, pelabuhan udara, pertanian, dan pariwisata. Biasanya reklamasi dilakukan oleh negara atau kota dengan laju pertumbuhan dan kebutuhan lahan yang meningkat pesat, tetapi memiliki keterbatasan lahan. Metode reklamasi yang direncanakan untuk Teluk Benoa adalah metode timbun.
Pro-kontra reklamasi teluk benoa berawal dari SK Gubernur Bali NO.213/02-C/K/2012  (sudah di cabut) tentang reklamasi teluk Benoa. Karena banyak pertentangan antara pemerintah dengan masyarakat maka gubernur mencabut SK tersebut dan menggantinya dengan  SK NO.1727/01-B/HK/2013. SK tersebut memuat tentang izin study kelayakan rencana pemanfaatan, pengembangan dan pengolahan wilayah perairan teluk Benoa. Sabtu, 17 Agustus 2013, Gubernur Bali Mangku Pastika mengatakan ”Terhitung sejak Jumat (16/8), SK tersebut dinyatakan dibatalkan dengan melihat berbagai pertimbangan yang ada.” Keputusan ini menjawab penolakan atas upaya reklamasi Teluk Benoa, diperkuat rekomendasi DPRD Bali agar Gubernur meninjau ulang dan/atau mencabut SK dimaksud.
Rupanya Gubernur Bali tak sungguh-sungguh. Pencabutan SK itu dibarengi penerbitan SK baru yang membuka kesempatan PT Tirta Wahana Bali International (TWBI) untuk kembali mengupayakan reklamasi Teluk Benoa. SK terbaru bernomor 1727/01-B/HK/2013 memberi izin kepada PT TWBI melakukan Studi Kelayakan Rencana Pemanfaatan, Pengembangan, dan Pengelolaan Wilayah Perairan Teluk Benoa selama dua tahun.
 Teluk Benoa terletak di sisi tenggara pulau Bali, dan yang direncanakan untuk direklamasi tepatnya adalah Pulau Pudut. Reklamasi direncanakan seluas 838ha dengan ijin pengelolaan oleh PT TWBI selama 30 tahun, dan pembangunan berbagai obyek wisata di atasnya. PT TWBI menyiapkan dana Rp 30 triliun untuk proyek ini. Teluk Benoa adalah kawasan konservasi. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 93 Peraturan Presiden 45/2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Sarbagita. Kawasan konservasi memiliki banyak fungsi vital di dalam pelestarian ekosistem. Mereklamasi kawasan konservasi, selain melanggar peraturan tersebut, juga membawa banyak dampak negatif bagi ekosistem maupun kehidupan masyarakat sekitar. Conservation International dalam kajian pemodelan dampak reklamasi Teluk Benoa-nya memetakan daerah-daerah yang akan tergenang air jika Teluk Benoa yang adalah muara dari beberapa sungai besar di Bali ini direklamasi. Data selengkapnya, silakan unduh di sini. Kami juga mengundang pihak Conservation International untuk memaparkan hasil kajiannya di dalam sebuah diskusi publik
Sikap DPRD Bali juga menunjukan adanya keingingan kuat mereklamasi Teluk Benoa. DPRD Bali tak mau mencabut Rekomendasi pertama Gubernur untuk menindaklanjuti kajian LPPM Universitas Udayana Bali. Bahkan ada beberapa oknum DPRD yang ngotot mempertahankan kajian LPPM Universitas Udayana sekaligus mendorong adanya kajian reklamasi di seluruh Bali termasuk di perairan Teluk Benoa melalui skema APBD perubahan. Studi ini sejatinya adalah tahap awal reklamasi karena merupakan bagian dari produk izin lokasi reklamasi.
Kebijakan-kebijakan Gubernur dan DPRD Bali sesungguhnya mengingkari kawasan Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi. Padahal hukum telah tegas melarang diadakannya kegiatan reklamasi di kawasan konservasi. Artinya larangan itu mencakup pula pada upaya pelaksanaan reklamasi, termasuk izin Studi Kelayakan dengan dalih apapun.
Oleh karena itu, kkomunitas ForBALI (Forum Rakyat Bali Menolak Reklamasi), mengecam tindakan manipulatif Gubernur Bali dalam menerbitkan Surat Keputusan Gubernur Bali nomor: 1727/01-B/HK/2013.

KEJUJURAN BANGSA YANG HILANG

      Sudah kita ketahui bahwa kejujuran di negara kita ini sangat minim. Karena pendidikan akan nilai-nilai kejujuran dan ke sopanan masih kurang di terapkan di negara kita ini. Contoh saja, kenakalan remaja yang menduduki peringkat paling atas dari peringkat kejahatan lainnya, korupsi oleh para petinggi, penipuan, dll. Bahkan dari antar masyarakat sendiri masih kurang jujur. Penyebab dari itu semua adalah kurangnya kesadaran antara diri sendiri. Mari kita bangkit dan memperbaiki ini semua seb elum terlambat. Mari kita belajar akan kesopanan dan tata krama yang baik dan benar agar generasi bangsa kita menjadi bangsa yang bergenerasi emas.

VIDEO HOT ALA INDONESIA

        Dewasa ini, banyak artis-artis penyanyi dangdut menyalah gunakan arti dari dangdut itu sendiri. Seperti yang kita ketahui, saat ini banyak sekali penyanyi-penanyi dangdut berpakaian minim dan menampilkan goyangan yang erotis. Yang lebih di sayangkan, penonton dari video atau secara langsung (konser dan pesta rakyat) tidak hanya di dominasi oleh para orang dewasa, Melainkan anak kecil pun ikut menikmatinya. Sungguh sangat di sayangkan, masih kecil di berikan tontonan yang merusak budaya dan moral generasi emas bangsa. Saat ini perbedaan antara dangdut era 90-an dengan era saat ini sungguh sangat jauh, seperti pada era 90-an para penyanyi dangdut lebih mementingkan unsur dari dangdut itu sendiri yaitu seni. Sedangkan dangdut pada era saat ini di salah pahami dengan kemolekan dan kecantikan dari sang penyanyi itu sendiri. 

Wednesday, October 15, 2014

Degradasi moral bangsa

Pada era saat ini, kita telah mengalami degradasi moral bangsa akibat buruk nya pergaulan yang ada di negeri kita ini, yang dimaksud dengan degredasi moral bangsa adalah rusaknya atau hancurnya moral-moral pada penerus bangsa kita. Salah satu contoh dari degradasi moral bangsa adalah seperti tauran antar pelajar, siswa yang suka atau kecanduan minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang, seks bebas antar pelajar, dan masih banyak lagi. kita juga perlu waspada terhadap budaya yang tidak sesuai dengan budaya yang di lahirkan oleh nenek moyang. Kita sebagai penerus bangsa seharus nya malu akan sikap atau perilaku buruk kita yang menyebabkan kerugian terhadap sesama manusia. Kita sebagai penerus bangsa seharusnya membuat bangga pendahulu-pendahulu kita yang telah merelakan nyawanya untuk kemerdekaan bangsa, kita harus membuat beberapa prestasi agar tidak malu dengan bangsa yang lain, marilah kita berjuang bukan dengan tenaga melainkan dengan kekuatan fikiran kita, agar bangsa kita semakin maju ke depannya

Wednesday, August 27, 2014

Kurang Efektif Nya Kurikulum 2013

Sejak berlakunya kurikulum 2013 di setiap sekolah yang mulai berlaku saat ini saya rasa kurang efektif karena tidak setiap sekolah suasta memiliki fasilitas dan guru yang memadai, untuk  menjadi lebih efektif seharusnya pemerintah menberikan subsidi kepada sekolah-sekolah swasta, bukan diberian kepada para pejabat untuk studi keluar negri. Kita sebagai penerus bangsa harus berperan juga untuk membantu suksesnya kurikulum 2013. Walau siswa terasa terbebani oleh tambahan jam belajar hingga jam 2, kita harus tetap menjalakan nya seperti biasa dan penuh smangat.

Saturday, August 2, 2014

TELADAN YANG TAK TERLIHAT

walau terlihat urakan atau yang bisa di sebut dengan kenakalan. dari anak racing ternyata ada yang membuat saya kagum dengan sifat mereka, yaitu saling menjaga,bersama.dll salah satu contohnya satu anak racing yang sedang belajar salah satu gaya freestyle lalu yang lebih senior mengajari si anak yang bru belajar ini dengan telaten dan sabar. merka saling berbagi apayang mereka miiki dan info untuk keperluan mereka , dll. kesolidaritasan mereka itu terjaga. itulah hasil dari survey saya dalam beberapa hari membaur bersama mereka, mereka hanya ingin meminta untuk di berikan tempat untuk menyalurkan hobi mereka yang di anggap liar dan urakan oleh masyarakat. lalu kenapa kita sebagai pelajar tidak mau mencontoh perilaku mereka yang baik ini???, janganlah melihat dari kacamata yang kotor maka kita akan melihat dengan penuh kekotoran, lihatlah dengan kacamata yang bersih dan penuh prasangka baik, jadi kita sebagai siswa di negri ini sebaiknya kita membangun bukan sebagai penghancur di negri kita tercinta ini